Tanjung Pesona

Tanjung Pesona
Di Ujung Timur Matahari

Kamis, 24 Mei 2018

Tentang Kisah Kita yang Akhirnya Ku Relakan Sirna


Di bagian paling jauh dari pelarianku menghindar dari kerinduanku akan hadirmu. Membuatku mengerti kau tak akan kembali lagi denganku di sini, bersama kisah kita yang pernah ku sebut sebagai kisah paling indah dalam hidupku. Karena dalam sepi panjang yang ku lewati, ku temukan lagi bayanganmu lagi. Kau memandangiku seperti bukan lagi teman hati, matamu tak ada lagi aku yang dulu pernah sangat berarti di siang dan malam saat dirimu sendiri, yang ada hanya benci karena kamu pernah memberikan namaku tempat di hatimu.

Kini semuanya benar-benar telah pergi dan perpisahan malam itu telah menjauhkan hatimu dari hatiku. Meski raga kita masih saling berpapasan di jalan yang pernah sama-sama kita tapaki bersama dengan senyum dan tawa bahagia. Percayalah, kau yang dulu ku sebut sayang, meski akhirnya kata itu harus ku relakan hilang seketika. Karena kau tak mampu menemukan aku lagi saat dirimu bermimpi yang indah. Kenangan itu tak akan pernah hilang, meski kisah kita harus berujung malang. Karena cinta kita yang sudah tak lagi menemukan jalan untuk pulang. Seperti puisi yang tak bermakna apa-apa dan seperti lagu yang tak punya irama yang indah untuk didengarkan oleh telinga.
Aku tak akan membencimu dan kisah ini, biarkan semua itu pergi dengan apa adanya, seperti mereka yang pernah hadir dengan atau tanpa sengaja di antara kita. Aku telah ikhlaskan mereka berlalu dalam hidupku, meski seperti nafas yang ku hembuskan dan terhirup lagi saat ku tetap butuh udara untuk hidup. Karena cinta adalah ada yang tiada, terasa namun tak terlihat oleh mata. Bagaimana pun kau membenciku dan kisah kita yang pernah terjadi, mereka tetap ada di lubuk hati kita berdua meski segala rasa yang kita punya telah sirna oleh mimpi kita yang tak lagi bertemu di ujung usaha pencapaiannya.

Semoga sekarang kau telah mendapatkan apa yang kau impikan untuk cinta yang akan membahagiakanmu dan aku yang pernah menemani dan sempat menghiasi harimu selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Kisah ini akan ku bingkai jadi kenangan yang tak sempurna di hidupku meski kau telah menganggapnya telah tiada. Terima kasih dariku, seseorang yang pernah kau cinta meski kau tak mampu menjadikan aku seseorang yang kau sayang untuk selama kau bernyawa dan sampai dunia saling menuakan kita berdua.

Selasa, 22 Mei 2018

Kebahagiaan adalah Urusan Pribadi, Biarkan Orang Lain Dengan Pikiran Sendiri


By Detty#
Jangan pernah menyalahkan orang lain atas kesedihanmu, karena kebahagiaanmu adalah urusanmu. Kebahagiaanmu harus dari dalam dirimu.

Percaya pada diri sendiri, meski mungkin saat ini kamu sedang bersedih. Karena penyemangat terbesar dalam hidupmu adalah dirimu sendiri.

Tuhan tidak pernah membiarkan hambanya terlarut dalam kesedihan, pasti ada rencana indah untuk membayar semua air mata.

Terkadang, bukan karena dusta, kamu membenci seseorang, tapi karena sedih menerima kenyataan bahwa dia tak bisa lagi kamu percaya.

Senyumlah, tinggalkan sedihmu. Bahagialah, lupakan takutmu. Sakit yang kamu rasakan, tak setara dengan bahagia yang akan kamu dapatkan.

SEDIH ketika bersama dia yang kamu pikir kamu cinta, hanya untuk menyadari hatimu masih dimiliki oleh dia yang telah meninggalkanmu di masa lalu.

Tak perlu bersedih akan kekurangan. Ketahuilah, Tuhan pasti memberi kelebihan kepada setiap orang yang memiliki kekurangan.

Tak perlu bersedih ketika impian tidak menjadi kenyataan. Bersyukurlah bahwa mimpi burukpun tidak menjadi kenyataan.

Tak perlu kamu sesali kesalahan masa lalu. Karena semakin lama kamu sesali, semakin lama kamu hidup dalam kesedihan. Maafkan, dan lupakan!

Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu.

Kebahagiaan pun kesedihan adalah nikmat Tuhan yang wajib disyukuri. Belajarlah untuk menikmati dan mensyukuri segala yang Tuhan beri.

Jangan banyak berharap pada dia yang tak menghargaimu. Bahagialah dengan yang kamu miliki, dan jangan bersedih dengan yang tidak kamu miliki.

Kebahagiaan tak akan bermakna jika kamu tidak menyertakan orang di sekitarmu yang sedang bersedih. Berbagilah dengan murah hati.

Bangkitlah dari kesedihan, karena kesedihan adalah proses yang harus dilalui untuk menuju kebahagiaan.. Percaya itu!

Sahabat adalah mereka yang tahu bahwa ada sedih di matamu ketika seluruh dunia percaya dengan senyum di wajahmu.

Bersedih dengan orang yang tepat lebih baik daripada berbahagia dengan orang yang salah. Bijaklah dalam memilih sahabat.

Rabu, 09 Mei 2018

Menatap Langit Menuju Masa Depan

Menatap Langit Menuju Masa Depan adalah Arah dan pandangan serta impian harus terwujud seiring berjalannya waktu yang terus berputar. Injakan kaki yang kian melangkah jauh tidak pernah terhenti demi mewujudkan cita-cita tuk menuju masa depan yang indah dan bahagia. Tatapan kedepan tanpa menoleh kebelakang adalah corak warna kehidupan yang harus ditempuh walau mendapat ribuan tantangan dan rintangan. Saat yang melelahkan dan saat yang membingungkan tentu menjadi rasa bimbang jika terus dibiarkan, maka dari itu perlu langkah strategis untuk mencapai sebuah impian yang akan diwujudkan untuk menatap langit menuju masa depan.


Mata ini terus terfokus pada langit biru nan indah, tiada warna sejati yang menggambarkan keindahan langit selain perpaduan seluruh warna untuk menghiasi bumi dalam tatapan mata yang selalu menengadah ke atas, rasa bimbang, rasa gelisah dan rasa takut kian sirna ketika mata tertuju langit untuk menikmati indahnya kebiruan langit nan cerah.

Menuju masa depan tanpa ada rasa patah semangat dan rasa mengeluh memerlukan perjuangan dan kesungguhan yang amat mendalam untuk diwujudkan, meniti jembatan bersulak belukar, berduri menusuk adalah tantangan yang harus dilewati demi masa depan yang menjadi impian sejati.

Kadang hati kian melemah, kadang niat turun berangsur, kadang semangat kiat menurun, itulah sisi kehidupan jika keinginan bersanding dengan keserakahan. Untuk membasmi semua itu diperlukan niat yang tulus serta doa yang berlimpah mengharap ridha dariNya untuk ditunjukkan jalan menuju masa depan yang bahagia dan sentosa. Kutuju mataku menatap langit demi masa depan dunia dan akhir masa.

Menatap langit menuju masa depan adalah tujuan sejati yang hendak dicapai dengan rasa semangat, kerja keras dan perjuangan yang dilandaskan dari doa dan ibadah yang terus dilakukan seiring perjalanan ini berakhir, kapan masa depan itu datang menuju kebahagiaan menjadi jawaban yang telah menanti untuk diketahui. Akhir dari hidup dan perjalanan tentu menjadi pembahasan inti dalam setiap renungan. Terwujudkan hal itu? Jawaban dan realisasi adalah petunjuk sejati untuk mengetahui apakah masa depan kita cerah atau tidak. Terima kasih.

Posting
Diposting oleh Balingga News di Mei 09, 2018

Menatap Langit Menuju Masa Depan



Menatap Langit Menuju Masa Depan adalah Arah dan pandangan serta impian harus terwujud seiring berjalannya waktu yang terus berputar. Injakan kaki yang kian melangkah jauh tidak pernah terhenti demi mewujudkan cita-cita tuk menuju masa depan yang indah dan bahagia. Tatapan kedepan tanpa menoleh kebelakang adalah corak warna kehidupan yang harus ditempuh walau mendapat ribuan tantangan dan rintangan. Saat yang melelahkan dan saat yang membingungkan tentu menjadi rasa bimbang jika terus dibiarkan, maka dari itu perlu langkah strategis untuk mencapai sebuah impian yang akan diwujudkan untuk menatap langit menuju masa depan.

Mata ini terus terfokus pada langit biru nan indah, tiada warna sejati yang menggambarkan keindahan langit selain perpaduan seluruh warna untuk menghiasi bumi dalam tatapan mata yang selalu menengadah ke atas, rasa bimbang, rasa gelisah dan rasa takut kian sirna ketika mata tertuju langit untuk menikmati indahnya kebiruan langit nan cerah.

Menuju masa depan tanpa ada rasa patah semangat dan rasa mengeluh memerlukan perjuangan dan kesungguhan yang amat mendalam untuk diwujudkan, meniti jembatan bersulak belukar, berduri menusuk adalah tantangan yang harus dilewati demi masa depan yang menjadi impian sejati.

Kadang hati kian melemah, kadang niat turun berangsur, kadang semangat kiat menurun, itulah sisi kehidupan jika keinginan bersanding dengan keserakahan. Untuk membasmi semua itu diperlukan niat yang tulus serta doa yang berlimpah mengharap ridha dariNya untuk ditunjukkan jalan menuju masa depan yang bahagia dan sentosa. Kutuju mataku menatap langit demi masa depan dunia dan akhir masa.

Menatap langit menuju masa depan adalah tujuan sejati yang hendak dicapai dengan rasa semangat, kerja keras dan perjuangan yang dilandaskan dari doa dan ibadah yang terus dilakukan seiring perjalanan ini berakhir, kapan masa depan itu datang menuju kebahagiaan menjadi jawaban yang telah menanti untuk diketahui. Akhir dari hidup dan perjalanan tentu menjadi pembahasan inti dalam setiap renungan. Terwujudkan hal itu? Jawaban dan realisasi adalah petunjuk sejati untuk mengetahui apakah masa depan kita cerah atau tidak. Terima kasih.

Posting