Balingga News
SITUS WEB BERITA DAN MEDIA INSPIRASI, MEMBANGUN KAUM YANG TAK BERSUARA
Selasa, 20 November 2018
Surat Kecil untuk Ayah yang Telah Menjadi Penghuni Surga. Semoga Rindu Ini Tersampaikan Padanya~
Surat Kecil untuk Ayah yang Telah Menjadi Penghuni Surga
Ayah, terima kasih telah mencintaiku….
Aku masih sangat kecil dan terlalu rapuh bahkan untuk melihat dunia. Namun, aku mendengar suaramu mengalun begitu indah dan merdu saat kau kumandangan panggilan Tuhan disebelah indera pendengaranku dalam heningnya malam. Suara pertama yang membuatku merasakan kedamaian. Ayah, tidak ada kata yang dapat menggambarkan rasa bahagiaku terlahir sebagai putrimu. Bahkan jika suatu hari nanti Tuhan mengijinkanku untuk terlahir kembali aku ingin tetap menjadi putri kecilmu. Ayah, terimakasih untuk semua cinta yang kau berikan padaku. Untuk setiap kenangan manis bersama denganmu.
Ayah, untukmu laki-laki sederhana dalam hidupku…
Ayah, aku bertanya pada angin sampaikah salam rinduku padamu. Hari ini kubuka kembali album foto usang itu. Aku melihatmu tersenyum saat pertama kali aku terlahir ke dunia. Aku seolah mengulang waktu yang telah lalu. Seperti angin musim panas yang berterbangan membawa partikel debu. Aku melihatmu saat melatihku bersepeda, mengajariku menggambar gajah, menyuapiku dan memakaikan seragam sekolah. Ataupun mengajariku membuat anyaman dari bambu. Bahkan engkau juga mengajakku ke tanah lapang untuk menerbangkan layangan.
Ayah, kenangan indah bersamamu adalah penyemangatku…
Waktu berlarian sangat cepat gadis kecil lugu dan manismu telah beranjak remaja. Saat dimana aku mulai mencari jati diri. Saat aku berada di fase yang rawan. Dari gadis kecilmu yang penurut. Aku tumbuh menjadi gadis yang pembangkang. Aku tidak tahu mengapa aku membenci semua nasehatmu. Aku benci jika mendengar kau menegurku. Aku bahkan enggan menyapamu. Aku memang anak yang durhaka waktu itu. Hingga pada suatu waktu Tuhan membuatku terjatuh sangat dalam. Aku sendiri dalam gelap disudut dunia yang sunyi. Yang kemudian hari kutahu depresi mulai menenggelamku dalam duka. Namun, aku melihat tanganmu terulur mencoba mengangkatku dari lubang keputusasaan. Engkau tersenyum dengan hangat, senyum yang telah lama tak kulihat dan dapat kuhitung 1,2,3 keriput telah menghiasi wajahmu. Ayah, terimakasih telah menjadi penolongku. Terimakasih telah menjadi lenteraku dikala aku tersesat dalam kelam dan gelapnya dunia. Ayah, maaf-maafkan aku yang telah mengacuhkanmu. Maafkan aku yang telah mengabaikanmu. Seburuk apapun perilakuku kau bahkan tak peduli itu. Kau selalu kembali saat aku jatuh, tersesat dan sendiri dalam gelap.
Ayah, terima kasih untuk tetap tegar dan bertahan…
Ayah, sebentar lagi aku akan beranjak dewasa. Ayah, bolehkah aku jatuh cinta pada laki-laki lain. Ayah, aku ingin banyak bercerita denganmu. Namun, aku tidak yakin kau dapat mendengarku. Tubuhmu yang dulu gagah kini begitu ringkih rapuh tak berdaya. Matamu yang hangat dan penuh semangat mulai sayu. Ayah, dapatkah kau bertahan hingga aku tumbuh dewasa. Ayah, mampukah kau bertahan dan menemani putrimu ini menemukan pangerannya. Ayah, kau bahkan tetap tersenyum saat aku menangis keras melihatmu terbaring lemah diranjang itu. Ayah, aku berjanji akan menjadi putrimu yang penurut jika engkau bertahan dari penyakit itu. Ayah, terimakasih untuk menjadi kuat. Terimakasih engkau telah mengajariku untuk sabar, tegar dan kuat dalam menjalani hidup.
Rabu, 15 Agustus 2018
Sejatinya, apapun yang dipertemukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh siapapun, oleh apapun.
Lihat Tweet @Wendanack8: https://twitter.com/Wendanack8/status/1029710804692525056?s=09
Selasa, 14 Agustus 2018
TENTANG KAMU
Aku tidak pernah meminta untuk bertemu denganmu. Aku yakin kau juga melakukan hal yang sama. Kita dipertemukan oleh Tuhan. Sejatinya, apapun yang dipertemukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh siapapun, oleh apapun. Namun lihatlah kau dan aku sekarang yang tak pernah bertemu. Setiap ku pandang langit berbintang, aku berharap kau akan datang. Namun tidak. Lupakah kau padaku? Ku harap tidak. Jujur, aku merindumu. Untuk kali ini, kau mungkin tidak merasakan hal yang sama. Entahlah. Rasaku ini tak pernah kau balas. Dan biarlah rasa ini hilang dengan sendirinya. Tenggelam di dalamnya kasih ini. Terbang bersama beribu kata saying yang telah ku ucapkan. +
Aku tidak pernah meminta dipertemukan oleh dirimu. Tapi bukan berarti aku mengutuk pertemuan diantara kau dan aku. Sesungguhnya, di kehidupan ini tak pernah ada kita. Baik kemarin, sekarang, maupun esok. Namun bukan berarti aku menyerah padamu. Kau adalah cahaya dalam hidupku. Layaknya mentari yang mewarnai pagiku. Kau juga bulan, yang menemaniku di malam yang berbintang.
Ku pikir kau tak akan datang dalam hujan. Naumn ternyata kau menjelma menjadi kehangatan. Pelindungku dari dinginnya terpaan angin. Hujan pergi, dan kau muncul lagi layaknya pelangi. Lalu Tuhan berkehendak lain. Tuhan mempertemukan kau dan aku, hanya untuk saling mengenal dan bertukar cerita. Hanya cerita, bukan cinta. Dan sedekat apapun kau denganku, aku takkan pernah memilikimu. Karena kita hanyalah semua.
Kamis, 09 Agustus 2018
FESTIVAL BUDAYA LEMBAH BALIEM WAMENA, PAPUA 2018
Photografer by. Detty-blt""
Balingganews. Lembah Baliem berada di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua. Setiap tahun akan di gelar Festival Budaya Lembah Baliem. Hampir setiap tahun festival ini berlangsung pada tanggal 8 hingga 10 Agustus. Tahun 2018 ini, festival tahunan yang unik akan dipusatkan di Distrik Walesi Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Tradisi Budaya Lani Wamena Papua |
Lanni Culture |
Ini adalah satu kesempatan ketika semua suku yang beragam dari dataran tinggi Wamena dan Lembah Balliem seperti Dani, Lani, dan Yali berkumpul bersama untuk merayakan festival tahunan mereka. Pada kegiatan festival akan banyak pertunjukan yang diperankan oleh beragam suku yang kebanyakan mempersembahkan simulasi perang antar suku maupun keluarga dan beberapa tarian tradisional dari berbagai suku di baliem dan wamena.
Simulasi perang antar suku tersebut rencananya akan digelar selama dua hari yang menampilkan sekitar 26 kelompok yang terdiri dari 30-50 pejuang. Adegan pertempuran ini diiringi dengan musik tradisional Papua Pikon. Pikon adalah alat musik yang terbuat dari kulit kayu yang menghasilkan suara saat ditiup. Suara yang tercipta menghasilkan musik yang menenangkan. Tidak banyak orang yang bisa memainkan instrumen ini karena membutuhkan keahlian khusus.
Diselenggarakan oleh Kabupaten Jayawijaya, festival ini bertujuan mengenalkan dan melestarikan nilai dan budaya suku tradisional Lembah Baliem. Festival Lembah Baliem akan disempurnakan oleh berbagai pertunjukan seni dan budaya yang menarik, termasuk tarian tradisional Papua, balap babi, Lempar Tombak Rotan Puradan, permainan Tombak Sikoko, pertunjukan musik tradisional Papua, dan masih banyak lagi. Pengunjung juga dapat merasakan arti sebenarnya dari orang Papua dengan mengenakan kostum tradisional Koteka dan menghitamkan kulit sehingga mereka juga bisa menjadi bagian dari perayaan.
Indonesiatrip menyediakan paket khusus Festival Lembah Baliem 2018 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Jayawijaya. Pada trip Festival Lembah Baliem ini anda hanya perlu memesan tiket menuju Jayapura, adapun tiket pesawat Jayapura – Wamena sudah termasuk didalam paket.
Rabu, 11 Juli 2018
MENGAPA RAKYAT PAPUA INGIN MERDEKA DILUAR INDONESIA..?
Pertanyaan Yang seringkali akan selalu bartanya ketiga ada tuntutan referendum memuncak di west Papua yang dimotori oleh KNPB berapa tahun terkhir ini .
Mengapa rakyat Papua Barat ingin merdeka di luar Indonesia?
Mengapa rakyat Papua Barat masih tetap meneruskan perjuangan mereka?
Kapan mereka mau berhenti berjuang?
Ada empat faktor yang mendasari keinginan rakyat Papua Barat untuk memiliki negara sendiri yang merdeka dan berdaulat di luar penjajahan manapun, yaitu:
1. Hak
2. Budaya
3. Latarbelakang Sejarah
4. Realitas Sekarang
1. Tentang Hak
Kemerdekaan adalah »hak« berdasarkan Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration on Human Rights) yang menjamin hak-hak individu dan berdasarkan Konvenant Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik yang menjamin hak-hak kolektif di dalam mana hak penentuan nasib sendiri (the right to self-determination) ditetapkan.
»All peoples have the right of self-determination. By virtue of that right they freely determine their political status and freely pursue their economic, social and cultural development - Semua bangsa memiliki hak penentuan nasib sendiri. Atas dasar mana mereka bebas menentukan status politik mereka dan bebas melaksanakan pembangunan ekonomi dan budaya mereka« (International Covenant on Civil and Political Rights, Article 1). Nation is used in the meaning of People (Roethof 1951:2) and can be distinguished from the concept State - Bangsa digunakan dalam arti Rakyat (Roethof 1951:2) dan dapat dibedakan dari konsep Negara (Riop Report No.1). Riop menulis bahwa sebuah negara dapat mencakup beberapa bangsa, maksudnya kebangsaan atau rakyat (A state can include several nations, meaning Nationalities or Peoples).
Ada dua jenis the right to self-determination (hak penentuan nasib sendiri), yaitu external right to self-determination dan internal right to self-determination.
External right to self-determination yaitu hak penentuan nasib sendiri untuk mendirikan negara baru di luar suatu negara yang telah ada. Contoh: hak penentuan nasib sendiri untuk memiliki negara Papua Barat di luar negara Indonesia. External right to self-determination, or rather self-determination of nationalities, is the right of every nation to build its own state or decide whether or not it will join another state, partly or wholly (Roethof 1951:46) - Hak external penentuan nasib sendiri, atau lebih baiknya penentuan nasib sendiri dari bangsa-bangsa, adalah hak dari setiap bangsa untuk membentuk negara sendiri atau memutuskan apakah bergabung atau tidak dengan negara lain, sebagian atau seluruhnya (Riop ReportNo.1). Jadi, rakyat Papua Barat dapat juga memutuskan untuk berintegrasi ke dalam negara tetangga Papua New Guinea. Perkembangan di Irlandia Utara dan Irlandia menunjukkan gejala yang sama. Internal right to self-determination yaitu hak penentuan nasib sendiri bagi sekelompok etnis atau bangsa untuk memiliki daerah kekuasaan tertentu di dalam batas negara yang telah ada. Suatu kelompok etnis atau suatu bangsa berhak menjalankan pemerintahan sendiri, di dalam batas negara yang ada, berdasarkan agama, bahasa dan budaya yang dimilikinya. Di Indonesia dikenal Daerah Istimewa Jogyakarta dan Daerah Istimewa Aceh. Pemerintah daerah-daerah semacam ini biasanya dilimpahi kekuasaan otonomi ataupun kekuasaan federal. Sayangnya, Jogyakarta dan Aceh belum pernah menikmati otonomi yang adalah haknya.
2. Tentang Budaya
Rakyat Papua Barat, per definisi, merupakan bagian dari rumpun bangsa atau ras Melanesia yang berada di Pasifik, bukan ras Melayu di Asia. Rakyat Papua Barat memiliki budaya Melanesia. Bangsa Melanesia mendiami kepulauan Papua (Papua Barat dan Papua New Guinea), Bougainville, Solomons, Vanuatu, Kanaky (Kaledonia Baru) dan Fiji. Timor dan Maluku, menurut antropologi, juga merupakan bagian dari Melanesia. Sedangkan ras Melayu terdiri dari Jawa, Sunda, Batak, Bali, Dayak, Makassar, Bugis, Menado, dan lain-lain.
Menggunakan istilah ras di sini sama sekali tidak bermaksud bahwa saya menganjurkan rasisme. Juga, saya tidak bermaksud menganjurkan nasionalisme superior ala Adolf Hitler (diktator Jerman pada Perang Dunia II). Adolf Hitler menganggap bahwa ras Aria (bangsa Germanika) merupakan manusia super yang lebih tinggi derajat dan kemampuan berpikirnya daripada manusia asal ras lain. Rakyat Papua Barat sebagai bagian dari bangsa Melanesia merujuk pada pandangan Roethof sebagaimana terdapat pada ad 1 di atas.
3. Tentang Latarbelakang Sejarah
Kecuali Indonesia dan Papua Barat sama-sama merupakan bagian penjajahan Belanda, kedua bangsa ini sungguh tidak memiliki garis paralel maupun hubungan politik sepanjang perkembangan sejarah. Analisanya adalah sebaga berikut:
Pertama: Sebelum adanya penjajahan asing, setiap suku, yang telah mendiami Papua Barat sejak lebih dari 50.000 tahun silam, dipimpin oleh kepala-kepala suku (tribal leaders). Untuk beberapa daerah, setiap kepala suku dipilih secara demokratis sedangkan di beberapa daerah lainnya kepala suku diangkat secara turun-temurun. Hingga kini masih terdapat tatanan pemerintahan tradisional di beberapa daerah, di mana, sebagai contoh, seorang Ondofolo masih memiliki kekuasaan tertentu di daerah Sentani dan Ondoafi masih disegani oleh masyarakat sekitar Yotefa di Numbai. Dari dalam tingkat pemerintahan tradisional di Papua Barat tidak terdapat garis politik vertikal dengan kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia ketika itu.
Kedua: Rakyat Papua Barat memiliki sejarah yang berbeda dengan Indonesia dalam menentang penjajahan Belanda dan Jepang. Misalnya, gerakan Koreri di Biak dan sekitarnya, yang pada awal tahun 1940-an aktif menentang kekuasaan Jepang dan Belanda, tidak memiliki garis komando dengan gerakan kemerdekaan di Indonesia ketika itu. Gerakan Koreri, di bawah pimpinan Stefanus Simopiaref dan Angganita Menufandu, lahir berdasarkan kesadaran pribadi bangsa Melanesia untuk memerdekakan diri di luar penjajahan asing.
Ketiga: Lamanya penjajahan Belanda di Indonesia tidak sama dengan lamanya penjajahan Belanda di Papua Barat. Indonesia dijajah oleh Belanda selama sekitar 350 tahun dan berakhir ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Papua Barat, secara politik praktis, dijajah oleh Belanda selama 64 tahun (1898-1962).
Keempat: Batas negara Indonesia menurut proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah dari »Aceh sampai Ambon«, bukan dari »Sabang sampai Merauke«. Mohammed Hatta (almarhum), wakil presiden pertama RI dan lain-lainnya justru menentang dimasukkannya Papua Barat ke dalam Indonesia (lihat Karkara lampiran I, pokok Hindia Belanda oleh Ottis Simopiaref).
Kelima: Pada Konferensi Meja Bundar (24 Agustus - 2 November 1949) di kota Den Haag (Belanda) telah dimufakati bersama oleh pemerintah Belanda dan Indonesia bahwa Papua Barat tidak merupakan bagian dari negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Status Nieuw-Guinea akan ditetapkan oleh kedua pihak setahun kemudian. (Lihat lampiran II pada Karkara oleh Ottis Simopiaref).
Keenam: Papua Barat pernah mengalami proses dekolonisasi di bawah pemerintahan Belanda. Papua Barat telah memiliki bendera national »Kejora«, »Hai Tanahku Papua« sebagai lagu kebangsaan dan nama negara »Papua Barat«. Simbol-simbol kenegaraan ini ditetapkan oleh New Guinea Raad / NGR (Dewan New Guinea). NGR didirikan pada tanggal 5 April 1961 secara demokratis oleh rakyat Papua Barat bekerjasama dengan pemerintah Belanda. Nama negara, lagu kebangsaan serta bendera telah diakui oleh seluruh rakyat Papua Barat dan pemerintah Belanda.
Ketujuh: Dari 1 Oktober 1962 hingga 1 Mei 1963, Papua Barat merupakan daerah perwalian PBB di bawah United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) dan dari tahun 1963 hingga 1969, Papua Barat merupakan daerah perselisihan internasional (international dispute region). Kedua aspek ini menggaris-bawahi sejarah Papua Barat di dunia politik internasional dan sekaligus menunjukkan perbedaannya dengan perkembangan sejarah Indonesia bahwa kedua bangsa ini tidak saling memiliki hubungan sejarah.
Kedelapan: Pernah diadakan plebisit (Pepera) pada tahun 1969 di Papua Barat yang hasilnya diperdebatkan di dalam Majelis Umum PBB. Beberapa negara anggota PBB tidak setuju dengan hasil Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) karena hanya merupakan hasil rekayasa pemerintah Indonesia. Adanya masalah Papua Barat di atas agenda Majelis Umum PBB menggaris-bawahi nilai sejarah Papua Barat di dunia politik internasional. Ketidaksetujuan beberapa anggota PBB dan kesalahan PBB dalam menerima hasil Pepera merupakan motivasi untuk menuntut agar PBB kembali memperbaiki sejarah yang salah. Kesalahan itu sungguh melanggar prinsip-prinsip PBB sendiri. (Silahkan lihat lebih lanjut pokok tentang Pepera dalam Karkara oleh Ottis Simopiaref).
Kesembilan: Rakyat Papua Barat, melalui pemimpin-pemimpin mereka, sejak awal telah menyampaikan berbagai pernyataan politik untuk menolak menjadi bagian dari RI. Frans Kaisiepo (almarhum), bekas gubernur Irian Barat, pada konferensi Malino 1946 di Sulawesi Selatan, menyatakan dengan jelas bahwa rakyatnya tidak ingin dihubungkan dengan sebuah negara RI (Plunder in Paradise oleh Anti-Slavery Society). Johan Ariks (alm.), tokoh populer rakyat Papua Barat pada tahun 1960-an, menyampaikan secara tegas perlawanannya terhadap masuknya Papua Barat ke dalam Indonesia (Plunder in Paradise oleh Anti-Slavery Society). Angganita Menufandu (alm.) dan Stefanus Simopiaref (alm.) dari Gerakan Koreri, Raja Ati Ati (alm.) dari Fakfak, L.R. Jakadewa (alm.) dari DVP-Demokratische Volkspartij, Lodewijk Mandatjan (alm.) dan Obeth Manupapami (alm.) dari PONG-Persatuan Orang Nieuw-Guinea, Barend Mandatjan (alm.), Ferry Awom (alm.) dari Batalyon Papua, Permenas Awom (alm.), Jufuway (alm.), Arnold Ap (alm.), Eliezer Bonay (alm.), Adolf Menase Suwae (alm.), Dr. Thomas Wainggai (alm.), Nicolaas Jouwe, Markus Wonggor Kaisiepo dan lain-lainnya dengan cara masing-masing, pada saat yang berbeda dan kadang-kadang di tempat yang berbeda memprotes adanya penjajahan asing di Papua Barat.
4. Tentang Realitas Sekarang
Rakyat Papua Barat menyadari dirinya sendiri sebagai bangsa yang terjajah sejak adanya kekuasaan asing di Papua Barat. Kesadaran tersebut tetap menjadi kuat dari waktu ke waktu bahwa rakyat Papua Barat memiliki identitas tersendiri yang berbeda dengan bangsa lain. Di samping itu, penyandaran diri setiap kali pada identitas pribadi yang adalah dasar perjuangan, merupakan akibat dari kekejaman praktek-praktek kolonialisme Indonesia. Perlawanan menjadi semakin keras sebagai akibat dari (1) penindasan yang brutal, (2) adanya ruang-gerak yang semakin luas di mana seseorang dapat mengemukakan pendapat secara bebas dan (3) membanjirnya informasi yang masuk tentang sejarah Papua Barat. Rakyat Papua Barat semakin mengetahui dan mengenal sejarah mereka. Kesadaran merupakan basis untuk mentransformasikan realitas, sebagaimana almarhum Paulo Freire (profesor Brasilia dalam ilmu pendidikan) menulis. Semangat juang menjadi kuat sebagai akibat dari kesadaran itu sendiri.
Pada tahun 1984 terjadi exodus besar-besaran ke negara tetangga Papua New Guinea dan empat pemuda Papua yaitu Jopie Roemajauw, Ottis Simopiaref, Loth Sarakan (alm.) dan John Rumbiak (alm.) memasuki kedutaan besar Belanda di Jakarta untuk meminta suaka politik. Permintaan suaka politik ke kedubes Belanda merupakan yang pertama di dalam sejarah Papua Barat. Gerakan yang dimotori Kelompok Musik-Tari Tradisional, Mambesak (bahasa Biak untuk Cendrawasih) di bawah pimpinan Arnold Ap (alm.) merupakan manifestasi politik anti penjajahan yang dikategorikan terbesar sejak tahun 1969. Kebanyakan anggota Mambesak mengungsi dan berdomisili di Papua New Guinea sedangkan sebagian kecil masih berada dan aktif di Papua Barat.
Dr. Thomas Wainggai (alm.) memimpin aksi damai besar pada tanggal 14 Desember 1988 dengan memproklamirkan kemerdekaan negara Melanesia Barat (Papua Barat). Setahun kemudian pada tanggal yang sama diadakan lagi aksi damai di Numbai (nama pribumi untuk Jayapura) untuk memperingati 14 Desember. Dr. Thom Wainggai dijatuhkan hukuman penjara selama 20 tahun, namun beliau kemudian meninggal secara misterius di penjara Cipinang. Papua Barat dilanda berbagai protes besar-besaran selama tahun 1996. Tembagapura bergelora bagaikan air mendidih selama tiga hari (11-13 Maret). Numbai terbakar tanggal 18 Maret menyusul tibanya mayat Thom Wainggai. Nabire dijungkir-balik selama 2 hari (2-3 Juli). Salah satu dari aksi damai terbesar terjadi awal Juli 1998 di Biak, Numbai, Sorong dan Wamena, kemudian di Manokwari. Salah satu pemimpin dari gerakan bulan Juli 1998 adalah Drs. Phillip Karma. Drs. P. Karma bersama beberapa temannya sedang ditahan di penjara Samofa, Biak sambil menjalani proses pengadilan. Gerakan Juli 1998 merupakan yang terbesar karena mencakup daerah luas yang serentak bergerak dan memiliki jumlah massa yang besar. Gerakan Juli 1998 terorganisir dengan baik dibanding gerakan-gerakan sebelumnya. Di samping itu, Gerakan Juli 1998 dapat menarik perhatian dunia melalui media massa sehingga beberapa kedutaan asing di Jakarta menyampaikan peringatan kepada ABRI agar menghentikan kebrutalan mereka di Papua Barat. Berkat Gerakan Juli 1998 Papua Barat telah menjadi issue yang populer di Indonesia dewasa ini. Di samping sukses yang telah dicapai terdapat duka yang paling dalam bahwa menurut laporan dari PGI (Persekutuan Gereja Indonesia) lebih dari 140 orang dinyatakan hilang dan kebanyakan mayat mereka telah ditemukan terdampar di Biak. Menurut laporan tersebut, banyak wanita yang diperkosa sebelum mereka ditembak mati. Realitas penuh dengan represi, darah, pemerkosaan, penganiayaan dan pembunuhan, namun perjuangan tetap akan dilanjutkan. Rakyat Papua Barat menyadari dan mengenali realitas mereka sendiri. Mereka telah mencicipi betapa pahitnya realitias itu. Mereka hidup di dalam dan dengan suatu dunia yang penuh dengan ketidakadilan, namun kata-kata Martin Luther King masih disenandungkan di mana-mana bahwa »We shall overcome someday!« (Kita akan menang suatu ketika!).
Masa depan: Tidak diikut-sertakannya rakyat Papua Barat sebagai subjek masalah di dalam Konferensi Meja Bundar, New York Agreement yang mendasari Act of Free Choice, Roma Agreement dan lain-lainnya merupakan pelecehan hak penentuan nasib sendiri yang dilakukan oleh pemerintah (state violence) dalam hal ini pemerintah Indonesia dan Belanda. (Untuk Roma Agreement, silahkan melihat lampiran pada Karkara oleh Ottis Simopiaref). Rakyat Papua Barat tidak diberi kesempatan untuk memilih secara demokratis di dalam Pepera. Act of Free Choice disulap artinya oleh pemerintah Indonesia menjadi Pepera. Di sini terjadi manipulasi pengertian dari Act of Free Choice (Ketentuan Bebas Bersuara) menjadi Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Ortiz Sans sebagai utusan PBB yang mengamati jalannya Pepera melaporkan bahwa rakyat Papua Barat tidak diberikan kebebasan untuk memilih. Ketidakseriusan PBB untuk menerima laporan Ortiz Sans merupakan pelecehan hak penentuan nasib sendiri. PBB justru melakukan pelecehan HAM melawan prinsip-prinsipnya sendiri. Ini merupakan motivasi di mana rakyat Papua Barat akan tetap berjuang menuntut pemerintah Indonesia, Belanda dan PBB agar kembali memperbaiki kesalahan mereka di masa lalu. Sejak pencaplokan pada 1 Mei 1963, pemerintah Indonesia selalu berpropaganda bahwa yang pro kemerdekaan Papua Barat hanya segelintir orang yang sedang bergerilya di hutan. Tapi, Gerakan Juli 1998 membuktikan yang lain di mana dunia telah menyadari bahwa jika diadakan suatu referendum bebas dan adil maka rakyat Papua Barat akan memilih untuk merdeka di luar Indonesia. Rakyat Indonesia pun semakin menyadari hal ini.
Menurut catatan sementara, diperkirakan bahwa sekitar 400 ribu orang Papua telah meninggal sebagai akibat dari dua hal yaitu kebrutalan ABRI dan kelalaian politik pemerintah. Sadar atau tidak, pemerintah Indonesia telah membuat sejarah hitam yang sama dengan sejarah Jepang, Jerman, Amerikat Serikat, Yugoslavia dan Rwanda. Jepang kemudian memohon maaf atas kebrutalannya menduduki beberapa daerah di Asia-Pasifik pada tahun 1940-an. Sentimen anti Jerman masih terasa di berbagai negara Eropa Barat. Ini membuat para pemimpin dan orang-orang Jerman menjadi kaku jika mengunjungi negara-negara yang pernah didukinya, apalagi ke Israel. Berbagai media di dunia pada 4 Desember 1998 memberitakan penyampaian maaf untuk pertama kali oleh Amerika Serikat (AS) melalui menteri luarnegerinya, Madeleine Albright. "Amerika Serikat menyesalkan »kesalahan-kesalahan yang amat sangat« yang dilakukannya di Amerika Latin selama perang dingin", kata Albright. AS ketika itu mendukung para diktator bersama kekuatan kanan yang berkuasa di Amerika Latin di mana terjadi pembantaian terhadap berjuta-juta orang kiri. Semoga Indonesia akan bersedia untuk merubah sejarah hitam yang ditulisnya dengan memohon maaf kepada rakyat Papua Barat di kemudian hari. Satu per satu para penjahat perang di bekas Yugoslavia telah diseret ke Tribunal Yugoslavia di kota Den Haag, Belanda. Agusto Pinochet, bekas diktator di Chili, sedang diperiksa di Inggris untuk diekstradisikan ke Spanyol. Dia akan diadili atas terbunuhnya beribu-ribu orang selama dia berkuasa di Chili. Suatu usaha sedang dilakukan untuk mendokumentasikan identitas dan kebrutalan para pemimpin ABRI di Papua Barat. Dokumentasi tersebut akan digunakan di kemudian hari untuk menyeret para pemimpin ABRI ke tribunal di Den Haag. Akhir tahun ini (1998) dunia membuka mata terhadap beberapa daerah bersengketa (dispute regions), yaitu Irlandia Utara, Palestina dan Polisario (Sahara Barat). Kedua pemimpin di Irlandia Utara yang masih dijajah Inggris menerima Hadiah Perdamaian Nobel (Desember 1998). Bill Clinton, presiden Amerikat, yang mengunjungi Palestina, tanggal 14 Desember 1998, mendengar pidato dari Yaser Arafat bahwa daerah-daerah yang diduki di Palestina harus ditinggalkan oleh Israel. Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, yang mengadakan tour di Afrika Utara mampir di Aljasaria untuk mencoba menengahi konflik antara Front Polisario dan Maroko. Front Polisario dengan dukungan Aljasaria masih berperang melawan Maroko yang menduduki Polisario (International Herald Tribune, Nov. 30, 1998). Mengapa ada konflik di Irlandia Utara, Palestina dan Polisario? Karena rakyat-rakyat di sana menuntut hak mereka dan memiliki budaya serta latar-belakang sejarah yang berbeda dari penjajah yang menduduki negeri mereka. Realitas sekarang menunjukkan bahwa rakyat-rakyat di sana masih tetap berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan. Realitas sekarang di Papua Barat membuktikan adanya perlawanan rakyat menentang penjajahan Indonesia. Ini merupakan manifestasi dari makna faktor-faktor budaya, latar-belakang sejarah yang berbeda dari Indonesia dan terlebih hak sebagai dasar hukum di mana rakyat Papua Barat berhak untuk merdeka di luar Indonesia.
Sejarah Papua Barat telah menjadi kuat, sarat, semakin terbuka dan kadang-kadang meledak. Perjuangan kemerdekaan Papua Barat tidak pernah akan berhenti atau dihentikan oleh kekuatan apapun kecuali ketiga faktor (hak, budaya dan latarbelakang sejarah) tersebut di atas dihapuskan keseluruhannya dari kehidupan manusia bermartabat. Rakyat Papua Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi negara tetangga yang baik dengan Indonesia. Rakyat Papua Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi bagian yang setara dengan masyarakat internasional. Perjuangan akan dilanjutkan hingga perdamaian di Papua Barat tercapai. Anak-anak, yang orang-tuanya dan kakak-kakaknya telah menjadi korban kebrutalan ABRI tidak akan hidup damai selama Papua Barat masih merupakan daerah jajahan. Mereka akan meneruskan perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Mereka akan meneriakkan pekikan Martin Luther King, pejuang penghapusan perbedaan warna kulit di Amerka Serikat, "Lemparkan kami ke penjara, kami akan tetap menghasihi. Lemparkan bom ke rumah kami, dan ancamlah anak-anak kami, kami tetap mengasihi". Rakyat Papua Barat mempunyai sebuah mimpi yang sama dengan mimpinya Martin Luther King, bahwa »kita akan menang suatu ketika«.
Tulisan di atas dipetik dari diktat berjudul Karkara karangan Ottis Simopiaref. Ottis Simopiaref lahir tahun 1953 di Biak, Papua Barat dan sedang berdomisi di Belanda sejak 14 Maret 1984 setelah bersama tiga temannya lari dan meminta suaka politik di Kedutaan Besar Belanda di Jakarta tanggal 28 Februari 1984.
SUMBER:http://vietnamanddress.blogspot.co.id/2016/08/mengapa-rakyat-papua-ingin-merdeka.html
Mengapa rakyat Papua Barat ingin merdeka di luar Indonesia?
Mengapa rakyat Papua Barat masih tetap meneruskan perjuangan mereka?
Kapan mereka mau berhenti berjuang?
Ada empat faktor yang mendasari keinginan rakyat Papua Barat untuk memiliki negara sendiri yang merdeka dan berdaulat di luar penjajahan manapun, yaitu:
1. Hak
2. Budaya
3. Latarbelakang Sejarah
4. Realitas Sekarang
1. Tentang Hak
Kemerdekaan adalah »hak« berdasarkan Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration on Human Rights) yang menjamin hak-hak individu dan berdasarkan Konvenant Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik yang menjamin hak-hak kolektif di dalam mana hak penentuan nasib sendiri (the right to self-determination) ditetapkan.
»All peoples have the right of self-determination. By virtue of that right they freely determine their political status and freely pursue their economic, social and cultural development - Semua bangsa memiliki hak penentuan nasib sendiri. Atas dasar mana mereka bebas menentukan status politik mereka dan bebas melaksanakan pembangunan ekonomi dan budaya mereka« (International Covenant on Civil and Political Rights, Article 1). Nation is used in the meaning of People (Roethof 1951:2) and can be distinguished from the concept State - Bangsa digunakan dalam arti Rakyat (Roethof 1951:2) dan dapat dibedakan dari konsep Negara (Riop Report No.1). Riop menulis bahwa sebuah negara dapat mencakup beberapa bangsa, maksudnya kebangsaan atau rakyat (A state can include several nations, meaning Nationalities or Peoples).
Ada dua jenis the right to self-determination (hak penentuan nasib sendiri), yaitu external right to self-determination dan internal right to self-determination.
External right to self-determination yaitu hak penentuan nasib sendiri untuk mendirikan negara baru di luar suatu negara yang telah ada. Contoh: hak penentuan nasib sendiri untuk memiliki negara Papua Barat di luar negara Indonesia. External right to self-determination, or rather self-determination of nationalities, is the right of every nation to build its own state or decide whether or not it will join another state, partly or wholly (Roethof 1951:46) - Hak external penentuan nasib sendiri, atau lebih baiknya penentuan nasib sendiri dari bangsa-bangsa, adalah hak dari setiap bangsa untuk membentuk negara sendiri atau memutuskan apakah bergabung atau tidak dengan negara lain, sebagian atau seluruhnya (Riop ReportNo.1). Jadi, rakyat Papua Barat dapat juga memutuskan untuk berintegrasi ke dalam negara tetangga Papua New Guinea. Perkembangan di Irlandia Utara dan Irlandia menunjukkan gejala yang sama. Internal right to self-determination yaitu hak penentuan nasib sendiri bagi sekelompok etnis atau bangsa untuk memiliki daerah kekuasaan tertentu di dalam batas negara yang telah ada. Suatu kelompok etnis atau suatu bangsa berhak menjalankan pemerintahan sendiri, di dalam batas negara yang ada, berdasarkan agama, bahasa dan budaya yang dimilikinya. Di Indonesia dikenal Daerah Istimewa Jogyakarta dan Daerah Istimewa Aceh. Pemerintah daerah-daerah semacam ini biasanya dilimpahi kekuasaan otonomi ataupun kekuasaan federal. Sayangnya, Jogyakarta dan Aceh belum pernah menikmati otonomi yang adalah haknya.
2. Tentang Budaya
Rakyat Papua Barat, per definisi, merupakan bagian dari rumpun bangsa atau ras Melanesia yang berada di Pasifik, bukan ras Melayu di Asia. Rakyat Papua Barat memiliki budaya Melanesia. Bangsa Melanesia mendiami kepulauan Papua (Papua Barat dan Papua New Guinea), Bougainville, Solomons, Vanuatu, Kanaky (Kaledonia Baru) dan Fiji. Timor dan Maluku, menurut antropologi, juga merupakan bagian dari Melanesia. Sedangkan ras Melayu terdiri dari Jawa, Sunda, Batak, Bali, Dayak, Makassar, Bugis, Menado, dan lain-lain.
Menggunakan istilah ras di sini sama sekali tidak bermaksud bahwa saya menganjurkan rasisme. Juga, saya tidak bermaksud menganjurkan nasionalisme superior ala Adolf Hitler (diktator Jerman pada Perang Dunia II). Adolf Hitler menganggap bahwa ras Aria (bangsa Germanika) merupakan manusia super yang lebih tinggi derajat dan kemampuan berpikirnya daripada manusia asal ras lain. Rakyat Papua Barat sebagai bagian dari bangsa Melanesia merujuk pada pandangan Roethof sebagaimana terdapat pada ad 1 di atas.
3. Tentang Latarbelakang Sejarah
Kecuali Indonesia dan Papua Barat sama-sama merupakan bagian penjajahan Belanda, kedua bangsa ini sungguh tidak memiliki garis paralel maupun hubungan politik sepanjang perkembangan sejarah. Analisanya adalah sebaga berikut:
Pertama: Sebelum adanya penjajahan asing, setiap suku, yang telah mendiami Papua Barat sejak lebih dari 50.000 tahun silam, dipimpin oleh kepala-kepala suku (tribal leaders). Untuk beberapa daerah, setiap kepala suku dipilih secara demokratis sedangkan di beberapa daerah lainnya kepala suku diangkat secara turun-temurun. Hingga kini masih terdapat tatanan pemerintahan tradisional di beberapa daerah, di mana, sebagai contoh, seorang Ondofolo masih memiliki kekuasaan tertentu di daerah Sentani dan Ondoafi masih disegani oleh masyarakat sekitar Yotefa di Numbai. Dari dalam tingkat pemerintahan tradisional di Papua Barat tidak terdapat garis politik vertikal dengan kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia ketika itu.
Kedua: Rakyat Papua Barat memiliki sejarah yang berbeda dengan Indonesia dalam menentang penjajahan Belanda dan Jepang. Misalnya, gerakan Koreri di Biak dan sekitarnya, yang pada awal tahun 1940-an aktif menentang kekuasaan Jepang dan Belanda, tidak memiliki garis komando dengan gerakan kemerdekaan di Indonesia ketika itu. Gerakan Koreri, di bawah pimpinan Stefanus Simopiaref dan Angganita Menufandu, lahir berdasarkan kesadaran pribadi bangsa Melanesia untuk memerdekakan diri di luar penjajahan asing.
Ketiga: Lamanya penjajahan Belanda di Indonesia tidak sama dengan lamanya penjajahan Belanda di Papua Barat. Indonesia dijajah oleh Belanda selama sekitar 350 tahun dan berakhir ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Papua Barat, secara politik praktis, dijajah oleh Belanda selama 64 tahun (1898-1962).
Keempat: Batas negara Indonesia menurut proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah dari »Aceh sampai Ambon«, bukan dari »Sabang sampai Merauke«. Mohammed Hatta (almarhum), wakil presiden pertama RI dan lain-lainnya justru menentang dimasukkannya Papua Barat ke dalam Indonesia (lihat Karkara lampiran I, pokok Hindia Belanda oleh Ottis Simopiaref).
Kelima: Pada Konferensi Meja Bundar (24 Agustus - 2 November 1949) di kota Den Haag (Belanda) telah dimufakati bersama oleh pemerintah Belanda dan Indonesia bahwa Papua Barat tidak merupakan bagian dari negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Status Nieuw-Guinea akan ditetapkan oleh kedua pihak setahun kemudian. (Lihat lampiran II pada Karkara oleh Ottis Simopiaref).
Keenam: Papua Barat pernah mengalami proses dekolonisasi di bawah pemerintahan Belanda. Papua Barat telah memiliki bendera national »Kejora«, »Hai Tanahku Papua« sebagai lagu kebangsaan dan nama negara »Papua Barat«. Simbol-simbol kenegaraan ini ditetapkan oleh New Guinea Raad / NGR (Dewan New Guinea). NGR didirikan pada tanggal 5 April 1961 secara demokratis oleh rakyat Papua Barat bekerjasama dengan pemerintah Belanda. Nama negara, lagu kebangsaan serta bendera telah diakui oleh seluruh rakyat Papua Barat dan pemerintah Belanda.
Ketujuh: Dari 1 Oktober 1962 hingga 1 Mei 1963, Papua Barat merupakan daerah perwalian PBB di bawah United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) dan dari tahun 1963 hingga 1969, Papua Barat merupakan daerah perselisihan internasional (international dispute region). Kedua aspek ini menggaris-bawahi sejarah Papua Barat di dunia politik internasional dan sekaligus menunjukkan perbedaannya dengan perkembangan sejarah Indonesia bahwa kedua bangsa ini tidak saling memiliki hubungan sejarah.
Kedelapan: Pernah diadakan plebisit (Pepera) pada tahun 1969 di Papua Barat yang hasilnya diperdebatkan di dalam Majelis Umum PBB. Beberapa negara anggota PBB tidak setuju dengan hasil Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) karena hanya merupakan hasil rekayasa pemerintah Indonesia. Adanya masalah Papua Barat di atas agenda Majelis Umum PBB menggaris-bawahi nilai sejarah Papua Barat di dunia politik internasional. Ketidaksetujuan beberapa anggota PBB dan kesalahan PBB dalam menerima hasil Pepera merupakan motivasi untuk menuntut agar PBB kembali memperbaiki sejarah yang salah. Kesalahan itu sungguh melanggar prinsip-prinsip PBB sendiri. (Silahkan lihat lebih lanjut pokok tentang Pepera dalam Karkara oleh Ottis Simopiaref).
Kesembilan: Rakyat Papua Barat, melalui pemimpin-pemimpin mereka, sejak awal telah menyampaikan berbagai pernyataan politik untuk menolak menjadi bagian dari RI. Frans Kaisiepo (almarhum), bekas gubernur Irian Barat, pada konferensi Malino 1946 di Sulawesi Selatan, menyatakan dengan jelas bahwa rakyatnya tidak ingin dihubungkan dengan sebuah negara RI (Plunder in Paradise oleh Anti-Slavery Society). Johan Ariks (alm.), tokoh populer rakyat Papua Barat pada tahun 1960-an, menyampaikan secara tegas perlawanannya terhadap masuknya Papua Barat ke dalam Indonesia (Plunder in Paradise oleh Anti-Slavery Society). Angganita Menufandu (alm.) dan Stefanus Simopiaref (alm.) dari Gerakan Koreri, Raja Ati Ati (alm.) dari Fakfak, L.R. Jakadewa (alm.) dari DVP-Demokratische Volkspartij, Lodewijk Mandatjan (alm.) dan Obeth Manupapami (alm.) dari PONG-Persatuan Orang Nieuw-Guinea, Barend Mandatjan (alm.), Ferry Awom (alm.) dari Batalyon Papua, Permenas Awom (alm.), Jufuway (alm.), Arnold Ap (alm.), Eliezer Bonay (alm.), Adolf Menase Suwae (alm.), Dr. Thomas Wainggai (alm.), Nicolaas Jouwe, Markus Wonggor Kaisiepo dan lain-lainnya dengan cara masing-masing, pada saat yang berbeda dan kadang-kadang di tempat yang berbeda memprotes adanya penjajahan asing di Papua Barat.
4. Tentang Realitas Sekarang
Rakyat Papua Barat menyadari dirinya sendiri sebagai bangsa yang terjajah sejak adanya kekuasaan asing di Papua Barat. Kesadaran tersebut tetap menjadi kuat dari waktu ke waktu bahwa rakyat Papua Barat memiliki identitas tersendiri yang berbeda dengan bangsa lain. Di samping itu, penyandaran diri setiap kali pada identitas pribadi yang adalah dasar perjuangan, merupakan akibat dari kekejaman praktek-praktek kolonialisme Indonesia. Perlawanan menjadi semakin keras sebagai akibat dari (1) penindasan yang brutal, (2) adanya ruang-gerak yang semakin luas di mana seseorang dapat mengemukakan pendapat secara bebas dan (3) membanjirnya informasi yang masuk tentang sejarah Papua Barat. Rakyat Papua Barat semakin mengetahui dan mengenal sejarah mereka. Kesadaran merupakan basis untuk mentransformasikan realitas, sebagaimana almarhum Paulo Freire (profesor Brasilia dalam ilmu pendidikan) menulis. Semangat juang menjadi kuat sebagai akibat dari kesadaran itu sendiri.
Pada tahun 1984 terjadi exodus besar-besaran ke negara tetangga Papua New Guinea dan empat pemuda Papua yaitu Jopie Roemajauw, Ottis Simopiaref, Loth Sarakan (alm.) dan John Rumbiak (alm.) memasuki kedutaan besar Belanda di Jakarta untuk meminta suaka politik. Permintaan suaka politik ke kedubes Belanda merupakan yang pertama di dalam sejarah Papua Barat. Gerakan yang dimotori Kelompok Musik-Tari Tradisional, Mambesak (bahasa Biak untuk Cendrawasih) di bawah pimpinan Arnold Ap (alm.) merupakan manifestasi politik anti penjajahan yang dikategorikan terbesar sejak tahun 1969. Kebanyakan anggota Mambesak mengungsi dan berdomisili di Papua New Guinea sedangkan sebagian kecil masih berada dan aktif di Papua Barat.
Dr. Thomas Wainggai (alm.) memimpin aksi damai besar pada tanggal 14 Desember 1988 dengan memproklamirkan kemerdekaan negara Melanesia Barat (Papua Barat). Setahun kemudian pada tanggal yang sama diadakan lagi aksi damai di Numbai (nama pribumi untuk Jayapura) untuk memperingati 14 Desember. Dr. Thom Wainggai dijatuhkan hukuman penjara selama 20 tahun, namun beliau kemudian meninggal secara misterius di penjara Cipinang. Papua Barat dilanda berbagai protes besar-besaran selama tahun 1996. Tembagapura bergelora bagaikan air mendidih selama tiga hari (11-13 Maret). Numbai terbakar tanggal 18 Maret menyusul tibanya mayat Thom Wainggai. Nabire dijungkir-balik selama 2 hari (2-3 Juli). Salah satu dari aksi damai terbesar terjadi awal Juli 1998 di Biak, Numbai, Sorong dan Wamena, kemudian di Manokwari. Salah satu pemimpin dari gerakan bulan Juli 1998 adalah Drs. Phillip Karma. Drs. P. Karma bersama beberapa temannya sedang ditahan di penjara Samofa, Biak sambil menjalani proses pengadilan. Gerakan Juli 1998 merupakan yang terbesar karena mencakup daerah luas yang serentak bergerak dan memiliki jumlah massa yang besar. Gerakan Juli 1998 terorganisir dengan baik dibanding gerakan-gerakan sebelumnya. Di samping itu, Gerakan Juli 1998 dapat menarik perhatian dunia melalui media massa sehingga beberapa kedutaan asing di Jakarta menyampaikan peringatan kepada ABRI agar menghentikan kebrutalan mereka di Papua Barat. Berkat Gerakan Juli 1998 Papua Barat telah menjadi issue yang populer di Indonesia dewasa ini. Di samping sukses yang telah dicapai terdapat duka yang paling dalam bahwa menurut laporan dari PGI (Persekutuan Gereja Indonesia) lebih dari 140 orang dinyatakan hilang dan kebanyakan mayat mereka telah ditemukan terdampar di Biak. Menurut laporan tersebut, banyak wanita yang diperkosa sebelum mereka ditembak mati. Realitas penuh dengan represi, darah, pemerkosaan, penganiayaan dan pembunuhan, namun perjuangan tetap akan dilanjutkan. Rakyat Papua Barat menyadari dan mengenali realitas mereka sendiri. Mereka telah mencicipi betapa pahitnya realitias itu. Mereka hidup di dalam dan dengan suatu dunia yang penuh dengan ketidakadilan, namun kata-kata Martin Luther King masih disenandungkan di mana-mana bahwa »We shall overcome someday!« (Kita akan menang suatu ketika!).
Masa depan: Tidak diikut-sertakannya rakyat Papua Barat sebagai subjek masalah di dalam Konferensi Meja Bundar, New York Agreement yang mendasari Act of Free Choice, Roma Agreement dan lain-lainnya merupakan pelecehan hak penentuan nasib sendiri yang dilakukan oleh pemerintah (state violence) dalam hal ini pemerintah Indonesia dan Belanda. (Untuk Roma Agreement, silahkan melihat lampiran pada Karkara oleh Ottis Simopiaref). Rakyat Papua Barat tidak diberi kesempatan untuk memilih secara demokratis di dalam Pepera. Act of Free Choice disulap artinya oleh pemerintah Indonesia menjadi Pepera. Di sini terjadi manipulasi pengertian dari Act of Free Choice (Ketentuan Bebas Bersuara) menjadi Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Ortiz Sans sebagai utusan PBB yang mengamati jalannya Pepera melaporkan bahwa rakyat Papua Barat tidak diberikan kebebasan untuk memilih. Ketidakseriusan PBB untuk menerima laporan Ortiz Sans merupakan pelecehan hak penentuan nasib sendiri. PBB justru melakukan pelecehan HAM melawan prinsip-prinsipnya sendiri. Ini merupakan motivasi di mana rakyat Papua Barat akan tetap berjuang menuntut pemerintah Indonesia, Belanda dan PBB agar kembali memperbaiki kesalahan mereka di masa lalu. Sejak pencaplokan pada 1 Mei 1963, pemerintah Indonesia selalu berpropaganda bahwa yang pro kemerdekaan Papua Barat hanya segelintir orang yang sedang bergerilya di hutan. Tapi, Gerakan Juli 1998 membuktikan yang lain di mana dunia telah menyadari bahwa jika diadakan suatu referendum bebas dan adil maka rakyat Papua Barat akan memilih untuk merdeka di luar Indonesia. Rakyat Indonesia pun semakin menyadari hal ini.
Menurut catatan sementara, diperkirakan bahwa sekitar 400 ribu orang Papua telah meninggal sebagai akibat dari dua hal yaitu kebrutalan ABRI dan kelalaian politik pemerintah. Sadar atau tidak, pemerintah Indonesia telah membuat sejarah hitam yang sama dengan sejarah Jepang, Jerman, Amerikat Serikat, Yugoslavia dan Rwanda. Jepang kemudian memohon maaf atas kebrutalannya menduduki beberapa daerah di Asia-Pasifik pada tahun 1940-an. Sentimen anti Jerman masih terasa di berbagai negara Eropa Barat. Ini membuat para pemimpin dan orang-orang Jerman menjadi kaku jika mengunjungi negara-negara yang pernah didukinya, apalagi ke Israel. Berbagai media di dunia pada 4 Desember 1998 memberitakan penyampaian maaf untuk pertama kali oleh Amerika Serikat (AS) melalui menteri luarnegerinya, Madeleine Albright. "Amerika Serikat menyesalkan »kesalahan-kesalahan yang amat sangat« yang dilakukannya di Amerika Latin selama perang dingin", kata Albright. AS ketika itu mendukung para diktator bersama kekuatan kanan yang berkuasa di Amerika Latin di mana terjadi pembantaian terhadap berjuta-juta orang kiri. Semoga Indonesia akan bersedia untuk merubah sejarah hitam yang ditulisnya dengan memohon maaf kepada rakyat Papua Barat di kemudian hari. Satu per satu para penjahat perang di bekas Yugoslavia telah diseret ke Tribunal Yugoslavia di kota Den Haag, Belanda. Agusto Pinochet, bekas diktator di Chili, sedang diperiksa di Inggris untuk diekstradisikan ke Spanyol. Dia akan diadili atas terbunuhnya beribu-ribu orang selama dia berkuasa di Chili. Suatu usaha sedang dilakukan untuk mendokumentasikan identitas dan kebrutalan para pemimpin ABRI di Papua Barat. Dokumentasi tersebut akan digunakan di kemudian hari untuk menyeret para pemimpin ABRI ke tribunal di Den Haag. Akhir tahun ini (1998) dunia membuka mata terhadap beberapa daerah bersengketa (dispute regions), yaitu Irlandia Utara, Palestina dan Polisario (Sahara Barat). Kedua pemimpin di Irlandia Utara yang masih dijajah Inggris menerima Hadiah Perdamaian Nobel (Desember 1998). Bill Clinton, presiden Amerikat, yang mengunjungi Palestina, tanggal 14 Desember 1998, mendengar pidato dari Yaser Arafat bahwa daerah-daerah yang diduki di Palestina harus ditinggalkan oleh Israel. Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, yang mengadakan tour di Afrika Utara mampir di Aljasaria untuk mencoba menengahi konflik antara Front Polisario dan Maroko. Front Polisario dengan dukungan Aljasaria masih berperang melawan Maroko yang menduduki Polisario (International Herald Tribune, Nov. 30, 1998). Mengapa ada konflik di Irlandia Utara, Palestina dan Polisario? Karena rakyat-rakyat di sana menuntut hak mereka dan memiliki budaya serta latar-belakang sejarah yang berbeda dari penjajah yang menduduki negeri mereka. Realitas sekarang menunjukkan bahwa rakyat-rakyat di sana masih tetap berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan. Realitas sekarang di Papua Barat membuktikan adanya perlawanan rakyat menentang penjajahan Indonesia. Ini merupakan manifestasi dari makna faktor-faktor budaya, latar-belakang sejarah yang berbeda dari Indonesia dan terlebih hak sebagai dasar hukum di mana rakyat Papua Barat berhak untuk merdeka di luar Indonesia.
Sejarah Papua Barat telah menjadi kuat, sarat, semakin terbuka dan kadang-kadang meledak. Perjuangan kemerdekaan Papua Barat tidak pernah akan berhenti atau dihentikan oleh kekuatan apapun kecuali ketiga faktor (hak, budaya dan latarbelakang sejarah) tersebut di atas dihapuskan keseluruhannya dari kehidupan manusia bermartabat. Rakyat Papua Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi negara tetangga yang baik dengan Indonesia. Rakyat Papua Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi bagian yang setara dengan masyarakat internasional. Perjuangan akan dilanjutkan hingga perdamaian di Papua Barat tercapai. Anak-anak, yang orang-tuanya dan kakak-kakaknya telah menjadi korban kebrutalan ABRI tidak akan hidup damai selama Papua Barat masih merupakan daerah jajahan. Mereka akan meneruskan perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Mereka akan meneriakkan pekikan Martin Luther King, pejuang penghapusan perbedaan warna kulit di Amerka Serikat, "Lemparkan kami ke penjara, kami akan tetap menghasihi. Lemparkan bom ke rumah kami, dan ancamlah anak-anak kami, kami tetap mengasihi". Rakyat Papua Barat mempunyai sebuah mimpi yang sama dengan mimpinya Martin Luther King, bahwa »kita akan menang suatu ketika«.
Tulisan di atas dipetik dari diktat berjudul Karkara karangan Ottis Simopiaref. Ottis Simopiaref lahir tahun 1953 di Biak, Papua Barat dan sedang berdomisi di Belanda sejak 14 Maret 1984 setelah bersama tiga temannya lari dan meminta suaka politik di Kedutaan Besar Belanda di Jakarta tanggal 28 Februari 1984.
SUMBER:http://vietnamanddress.blogspot.co.id/2016/08/mengapa-rakyat-papua-ingin-merdeka.html
Kamis, 24 Mei 2018
Tentang Kisah Kita yang Akhirnya Ku Relakan Sirna
Di bagian paling jauh dari pelarianku menghindar dari kerinduanku akan hadirmu. Membuatku mengerti kau tak akan kembali lagi denganku di sini, bersama kisah kita yang pernah ku sebut sebagai kisah paling indah dalam hidupku. Karena dalam sepi panjang yang ku lewati, ku temukan lagi bayanganmu lagi. Kau memandangiku seperti bukan lagi teman hati, matamu tak ada lagi aku yang dulu pernah sangat berarti di siang dan malam saat dirimu sendiri, yang ada hanya benci karena kamu pernah memberikan namaku tempat di hatimu.
Kini semuanya benar-benar telah pergi dan perpisahan malam itu telah menjauhkan hatimu dari hatiku. Meski raga kita masih saling berpapasan di jalan yang pernah sama-sama kita tapaki bersama dengan senyum dan tawa bahagia. Percayalah, kau yang dulu ku sebut sayang, meski akhirnya kata itu harus ku relakan hilang seketika. Karena kau tak mampu menemukan aku lagi saat dirimu bermimpi yang indah. Kenangan itu tak akan pernah hilang, meski kisah kita harus berujung malang. Karena cinta kita yang sudah tak lagi menemukan jalan untuk pulang. Seperti puisi yang tak bermakna apa-apa dan seperti lagu yang tak punya irama yang indah untuk didengarkan oleh telinga.
Aku tak akan membencimu dan kisah ini, biarkan semua itu pergi dengan apa adanya, seperti mereka yang pernah hadir dengan atau tanpa sengaja di antara kita. Aku telah ikhlaskan mereka berlalu dalam hidupku, meski seperti nafas yang ku hembuskan dan terhirup lagi saat ku tetap butuh udara untuk hidup. Karena cinta adalah ada yang tiada, terasa namun tak terlihat oleh mata. Bagaimana pun kau membenciku dan kisah kita yang pernah terjadi, mereka tetap ada di lubuk hati kita berdua meski segala rasa yang kita punya telah sirna oleh mimpi kita yang tak lagi bertemu di ujung usaha pencapaiannya.
Semoga sekarang kau telah mendapatkan apa yang kau impikan untuk cinta yang akan membahagiakanmu dan aku yang pernah menemani dan sempat menghiasi harimu selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Kisah ini akan ku bingkai jadi kenangan yang tak sempurna di hidupku meski kau telah menganggapnya telah tiada. Terima kasih dariku, seseorang yang pernah kau cinta meski kau tak mampu menjadikan aku seseorang yang kau sayang untuk selama kau bernyawa dan sampai dunia saling menuakan kita berdua.
Selasa, 22 Mei 2018
Kebahagiaan adalah Urusan Pribadi, Biarkan Orang Lain Dengan Pikiran Sendiri
By Detty# |
Percaya pada diri sendiri, meski mungkin saat ini kamu sedang bersedih. Karena penyemangat terbesar dalam hidupmu adalah dirimu sendiri.
Tuhan tidak pernah membiarkan hambanya terlarut dalam kesedihan, pasti ada rencana indah untuk membayar semua air mata.
Terkadang, bukan karena dusta, kamu membenci seseorang, tapi karena sedih menerima kenyataan bahwa dia tak bisa lagi kamu percaya.
Senyumlah, tinggalkan sedihmu. Bahagialah, lupakan takutmu. Sakit yang kamu rasakan, tak setara dengan bahagia yang akan kamu dapatkan.
SEDIH ketika bersama dia yang kamu pikir kamu cinta, hanya untuk menyadari hatimu masih dimiliki oleh dia yang telah meninggalkanmu di masa lalu.
Tak perlu bersedih akan kekurangan. Ketahuilah, Tuhan pasti memberi kelebihan kepada setiap orang yang memiliki kekurangan.
Tak perlu bersedih ketika impian tidak menjadi kenyataan. Bersyukurlah bahwa mimpi burukpun tidak menjadi kenyataan.
Tak perlu kamu sesali kesalahan masa lalu. Karena semakin lama kamu sesali, semakin lama kamu hidup dalam kesedihan. Maafkan, dan lupakan!
Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu.
Kebahagiaan pun kesedihan adalah nikmat Tuhan yang wajib disyukuri. Belajarlah untuk menikmati dan mensyukuri segala yang Tuhan beri.
Jangan banyak berharap pada dia yang tak menghargaimu. Bahagialah dengan yang kamu miliki, dan jangan bersedih dengan yang tidak kamu miliki.
Kebahagiaan tak akan bermakna jika kamu tidak menyertakan orang di sekitarmu yang sedang bersedih. Berbagilah dengan murah hati.
Bangkitlah dari kesedihan, karena kesedihan adalah proses yang harus dilalui untuk menuju kebahagiaan.. Percaya itu!
Sahabat adalah mereka yang tahu bahwa ada sedih di matamu ketika seluruh dunia percaya dengan senyum di wajahmu.
Bersedih dengan orang yang tepat lebih baik daripada berbahagia dengan orang yang salah. Bijaklah dalam memilih sahabat.
Rabu, 09 Mei 2018
Menatap Langit Menuju Masa Depan
Menatap Langit Menuju Masa Depan adalah Arah dan pandangan serta impian harus terwujud seiring berjalannya waktu yang terus berputar. Injakan kaki yang kian melangkah jauh tidak pernah terhenti demi mewujudkan cita-cita tuk menuju masa depan yang indah dan bahagia. Tatapan kedepan tanpa menoleh kebelakang adalah corak warna kehidupan yang harus ditempuh walau mendapat ribuan tantangan dan rintangan. Saat yang melelahkan dan saat yang membingungkan tentu menjadi rasa bimbang jika terus dibiarkan, maka dari itu perlu langkah strategis untuk mencapai sebuah impian yang akan diwujudkan untuk menatap langit menuju masa depan.
Mata ini terus terfokus pada langit biru nan indah, tiada warna sejati yang menggambarkan keindahan langit selain perpaduan seluruh warna untuk menghiasi bumi dalam tatapan mata yang selalu menengadah ke atas, rasa bimbang, rasa gelisah dan rasa takut kian sirna ketika mata tertuju langit untuk menikmati indahnya kebiruan langit nan cerah.
Menuju masa depan tanpa ada rasa patah semangat dan rasa mengeluh memerlukan perjuangan dan kesungguhan yang amat mendalam untuk diwujudkan, meniti jembatan bersulak belukar, berduri menusuk adalah tantangan yang harus dilewati demi masa depan yang menjadi impian sejati.
Kadang hati kian melemah, kadang niat turun berangsur, kadang semangat kiat menurun, itulah sisi kehidupan jika keinginan bersanding dengan keserakahan. Untuk membasmi semua itu diperlukan niat yang tulus serta doa yang berlimpah mengharap ridha dariNya untuk ditunjukkan jalan menuju masa depan yang bahagia dan sentosa. Kutuju mataku menatap langit demi masa depan dunia dan akhir masa.
Menatap langit menuju masa depan adalah tujuan sejati yang hendak dicapai dengan rasa semangat, kerja keras dan perjuangan yang dilandaskan dari doa dan ibadah yang terus dilakukan seiring perjalanan ini berakhir, kapan masa depan itu datang menuju kebahagiaan menjadi jawaban yang telah menanti untuk diketahui. Akhir dari hidup dan perjalanan tentu menjadi pembahasan inti dalam setiap renungan. Terwujudkan hal itu? Jawaban dan realisasi adalah petunjuk sejati untuk mengetahui apakah masa depan kita cerah atau tidak. Terima kasih.
Posting
Diposting oleh Balingga News di Mei 09, 2018
Menatap Langit Menuju Masa Depan
Menatap Langit Menuju Masa Depan adalah Arah dan pandangan serta impian harus terwujud seiring berjalannya waktu yang terus berputar. Injakan kaki yang kian melangkah jauh tidak pernah terhenti demi mewujudkan cita-cita tuk menuju masa depan yang indah dan bahagia. Tatapan kedepan tanpa menoleh kebelakang adalah corak warna kehidupan yang harus ditempuh walau mendapat ribuan tantangan dan rintangan. Saat yang melelahkan dan saat yang membingungkan tentu menjadi rasa bimbang jika terus dibiarkan, maka dari itu perlu langkah strategis untuk mencapai sebuah impian yang akan diwujudkan untuk menatap langit menuju masa depan.
Mata ini terus terfokus pada langit biru nan indah, tiada warna sejati yang menggambarkan keindahan langit selain perpaduan seluruh warna untuk menghiasi bumi dalam tatapan mata yang selalu menengadah ke atas, rasa bimbang, rasa gelisah dan rasa takut kian sirna ketika mata tertuju langit untuk menikmati indahnya kebiruan langit nan cerah.
Menuju masa depan tanpa ada rasa patah semangat dan rasa mengeluh memerlukan perjuangan dan kesungguhan yang amat mendalam untuk diwujudkan, meniti jembatan bersulak belukar, berduri menusuk adalah tantangan yang harus dilewati demi masa depan yang menjadi impian sejati.
Kadang hati kian melemah, kadang niat turun berangsur, kadang semangat kiat menurun, itulah sisi kehidupan jika keinginan bersanding dengan keserakahan. Untuk membasmi semua itu diperlukan niat yang tulus serta doa yang berlimpah mengharap ridha dariNya untuk ditunjukkan jalan menuju masa depan yang bahagia dan sentosa. Kutuju mataku menatap langit demi masa depan dunia dan akhir masa.
Menatap langit menuju masa depan adalah tujuan sejati yang hendak dicapai dengan rasa semangat, kerja keras dan perjuangan yang dilandaskan dari doa dan ibadah yang terus dilakukan seiring perjalanan ini berakhir, kapan masa depan itu datang menuju kebahagiaan menjadi jawaban yang telah menanti untuk diketahui. Akhir dari hidup dan perjalanan tentu menjadi pembahasan inti dalam setiap renungan. Terwujudkan hal itu? Jawaban dan realisasi adalah petunjuk sejati untuk mengetahui apakah masa depan kita cerah atau tidak. Terima kasih.
Posting
Kamis, 22 Maret 2018
Cara Percaya Diri
Detty-Percaya diri memang tidak semudah seperti apa yang orang-orang katakan. Meskipun anda menemukan cara terbaik untuk percaya diri, tetap saja untuk menerapkannya ke kehidupan nyata kita masih sulit sekali. Kurang percaya diri saya rasa tidak akan hilang dari diri kita, tapi kita hanya bisa menguranginya. Kita akan tetap merasakan kurang percaya diri ketika melakukan sesuatu terutama dihadapan orang banyak. Tapi bagaimana caranya agar rasa kurang percaya diri itu hilang bersama jalannya acara atau aktivitas. Jangan sampai kita kurang percaya diri terus sepanjang aktivitas dan kegiatan berlangsung.
Kepercayaan diri itu ada bermacam-macam. Kepercayaan diri tentang penampilan tubuh, baju, gaya hidup, kemampuan anda ketika tampil di depan banyak orang, dan masih banyak lagi. Hampir setiap aktivitas yang mengharuskan kita bertemu dengan orang lain berhubungan dengan yang namanya percaya diri.
Kali ini saya akan membahas bagaimana mengurangi kepercayaan diri ketika tampil di depan banyak orang. Kurang percaya diri hanya terjadi di diri anda yang mau tampil. Jadi jika anda kurang percaya diri karena anda tidak memiliki kemampuan yang baik atau bagus seperti layaknya orang lain yang lebih baik dari anda. Jangan khawatir! Karena yang mengetahui apakah anda mampu atau tidak hanya diri anda, bukan orang lain. Orang lain baru akan mengetahui kemampuan anda setelah anda tampil. Jadi hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi percaya diri ketika tampil di depan umum adalah jangan ragu di awal sebelum anda tampil. Hiraukan semua pikiran tentang bagaimana orang lain menilai anda. Karena jika diri anda saja sudah ragu sebelum tampil, bagaimana jika anda tampil nanti?
Kali ini saya akan membahas bagaimana mengurangi kepercayaan diri ketika tampil di depan banyak orang. Kurang percaya diri hanya terjadi di diri anda yang mau tampil. Jadi jika anda kurang percaya diri karena anda tidak memiliki kemampuan yang baik atau bagus seperti layaknya orang lain yang lebih baik dari anda. Jangan khawatir! Karena yang mengetahui apakah anda mampu atau tidak hanya diri anda, bukan orang lain. Orang lain baru akan mengetahui kemampuan anda setelah anda tampil. Jadi hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi percaya diri ketika tampil di depan umum adalah jangan ragu di awal sebelum anda tampil. Hiraukan semua pikiran tentang bagaimana orang lain menilai anda. Karena jika diri anda saja sudah ragu sebelum tampil, bagaimana jika anda tampil nanti?
Meskipun kemampuan anda tidak sebaik orang lain tapi setidaknya anda dapat tampil dengan lancar seolah anda menguasai kemampuan dengan baik. Saat kita tampil pasti orang lain akan menilai kita apakah kita tampil dengan bagus atau buruk. Biarkan mereka menilai anda, tetap hiraukan penilaian orang lain terhadap diri anda ketika tampil. Yang terpenting adalah anda dapat tampil dengan rasa percaya diri sehingga anda tetap fokus pada penampilan. Jika anda fokus pada orang lain, bisa jadi penampilan anda jadi kacau.
Dari sekian banyak orang yang melihat penampilan anda, mereka akan menilai bagus atau buruk. Kita tahu hal paling menyakitkan adalah ketika orang lain menilai penampilan diri kita buruk dan membicarakannya ke diri kita langsung, semacam mengejek anda.
Misalnya anda tampil menyanyi di hadapan banyak orang, setelah anda tampil ada yang mengatakan ke diri anda,
"Kamu bisa nyanyi gak sih, udah fals, nafas gak karuan. PD lagi"
"Kamu bisa nyanyi gak sih, udah fals, nafas gak karuan. PD lagi"
Ucapan itu sangat menyakitkan dan mampu membuat diri kita down seketika. Tapi ucapan semacam itu jarang ada dan hampir tidak mungkin dilakukan oleh banyak orang sebagai penonton. Paling maksimal penonton hanya mengucapkan keburukan anda dengan sesama penonton, bukan kepada anda langsung. Jadi sepanjang anda tidak menemui seperti orang dan ucapan yang saya contohkan tadi, anda masih termasuk aman. Intinya adalah hampir tidak ada orang yang menghina anda tentang penampilan anda di depan anda langsung. Meskipun ada misalnya ketika anda mengikuti lomba, jangan sampai emosi dan memperpanjang masalah dengan juri, cukup terima apa yang dikatakan juri.
Kesimpulannya adalah pertama, sebelum tampil jangan minder karena orang lain tidak tahu kemampuan anda dan akan tahu setelah anda tampil. Kedua, jangan terlalu memikirkan orang lain bagaimana menilai keburukan anda saat tampil. Percayalah anda masih lebih baik dari penonton yang menilai keburukan anda, karena penonton itu bisa lebih buruk dari anda.
Untuk opini tentang cara percaya diri lainya, tunggu di lain kesempatan. Semoga opini saya kali ini dapat bermanfaat bagi orang lain. Jika sekiranya teman-teman mau menambahkan opini kalian, bisa membagikannya lewat kolom komentar. Bisa jadi opini kalian bermanfaat bagi banyak orang.
#Motivasi-Detty
Selasa, 20 Maret 2018
Hidup Terlalu Singkat, Jangan Biarkan Opini Orang Mengacaukan Hidupmu
#Detty, mungkin kamu pernah mendengar istilah bahwa peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang kamu adalah cara untuk berkaca diri. Padahal, setiap orang punya cara berpikir dan cara menilai orang yang berbeda. Mungkin saja, mereka berpikir buruk tentangmu karena pernah kecewa terhadap kamu. Stop. Buang semua mitos yang prasangka tersebut dan luangkan waktumu untuk merenungi beberapa hal ini.
1. Kehidupanmu bukanlah kehidupan merekaSetiap orang berhak berpikir tentang apapun terhadap orang lain, baik dengan cara yang baik atau buruk. Kamu nggak bisa mengontrol pikiran mereka, namun yang bisa kamu lakukan adalah mengontrol pikiranmu. Daripada memikirkan mereka, buat waktu kamu lebih bermanfaat dengan memilkirkan dirimu sendiri, Setuju?
2. Mereka nggak tahu tentang apa yang terbaik untukmu
Orang lain hanya bisa berkomentar tentang apa yang terbaik untukmu dan apa yang sebaiknya nggak kamu lakukan. Padahal, yang berkuasa atas diri dan pikiranmu adalah kamu. Jangan sampai pendapat mereka justru membuat kamu bingung memilih jalan hidup.
3. Apa yang dianggap benar bagi orang lain belum tentu benar untukmu
Ingat Bela, nggak ada tips yang benar-benar efektif dan memberikan dampak yang sama pada tiap orang. Beradu argumen tentang siapa yang benar dan yang salah hanya akan menguras energi kamu.
4. Kekhawatiran akan menjauhkan kamu dari impian
Takut orang lain komentar atau nggak suka dengan sikap yang kamu ambil justru menghambat kamu untuk melangkah maju. Apa yang kamu lakukan memang nggak selalu bisa mencapai standar orang lain, namun fokuslah pada standarmu. Hidup cuma sekali lho Bela, jangan sia-siakan waktu untuk membuat orang lain senang.
5. Pikiran orang selalu berubah-ubah
Sudah suatu hal yang alami bahwa manusia sebagai makhluk hidup yang paling sempurna bisa mengubah pikiran mereka, termasuk pandangannya tentang kamu. Tugasmu hanya perlu menunjukkan yang terbaik kepada mereka.
6. Kamu mendapatkan hasil dari apa yang kamu lakukan
Jalan hidup kadang seperti menanam bibit, buah apa yang kamu panen nanti sesuai dengan bibit yang kamu tanam. Apa yang kamu dapat sekarang adalah hasil dari jerih payah kamu sejak lama.
7. Orang lain nggak begitu peduli tentang apa yang kamu pikirkan
Kalau kamu sering bertemu dengan orang-orang egois, mereka benar-benar memikirkan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Egois dengan nggak ingin terpengaruh terhadap omongan orang lain itu berbeda lho, #Detty
1. Kehidupanmu bukanlah kehidupan merekaSetiap orang berhak berpikir tentang apapun terhadap orang lain, baik dengan cara yang baik atau buruk. Kamu nggak bisa mengontrol pikiran mereka, namun yang bisa kamu lakukan adalah mengontrol pikiranmu. Daripada memikirkan mereka, buat waktu kamu lebih bermanfaat dengan memilkirkan dirimu sendiri, Setuju?
2. Mereka nggak tahu tentang apa yang terbaik untukmu
Orang lain hanya bisa berkomentar tentang apa yang terbaik untukmu dan apa yang sebaiknya nggak kamu lakukan. Padahal, yang berkuasa atas diri dan pikiranmu adalah kamu. Jangan sampai pendapat mereka justru membuat kamu bingung memilih jalan hidup.
3. Apa yang dianggap benar bagi orang lain belum tentu benar untukmu
Ingat Bela, nggak ada tips yang benar-benar efektif dan memberikan dampak yang sama pada tiap orang. Beradu argumen tentang siapa yang benar dan yang salah hanya akan menguras energi kamu.
4. Kekhawatiran akan menjauhkan kamu dari impian
Takut orang lain komentar atau nggak suka dengan sikap yang kamu ambil justru menghambat kamu untuk melangkah maju. Apa yang kamu lakukan memang nggak selalu bisa mencapai standar orang lain, namun fokuslah pada standarmu. Hidup cuma sekali lho Bela, jangan sia-siakan waktu untuk membuat orang lain senang.
5. Pikiran orang selalu berubah-ubah
Sudah suatu hal yang alami bahwa manusia sebagai makhluk hidup yang paling sempurna bisa mengubah pikiran mereka, termasuk pandangannya tentang kamu. Tugasmu hanya perlu menunjukkan yang terbaik kepada mereka.
6. Kamu mendapatkan hasil dari apa yang kamu lakukan
Jalan hidup kadang seperti menanam bibit, buah apa yang kamu panen nanti sesuai dengan bibit yang kamu tanam. Apa yang kamu dapat sekarang adalah hasil dari jerih payah kamu sejak lama.
7. Orang lain nggak begitu peduli tentang apa yang kamu pikirkan
Kalau kamu sering bertemu dengan orang-orang egois, mereka benar-benar memikirkan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Egois dengan nggak ingin terpengaruh terhadap omongan orang lain itu berbeda lho, #Detty
Minggu, 11 Februari 2018
Peta Wilayah Kampung Dewaka Balingga
Senin, 05 Februari 2018
Kasih Sayang Ibu yang penuh berjasa...
Ibu adalah seseorang yang sangat berjasa dalam hidup kita, tanpa ibu kita tidak dapat merasakan kesenangan dan kebahagian didunia, walaupun hidup ini tidak selalu bahagia, kadang-kadang juga dilanda kesedihan, itulah yang dinamakan hidup. Bahkan Ibu pula yang sudah mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang yang teramat besar. Tulus kasih dan sayangnya tidak akan pernah tergantikan dan cinta kasihnya tidak pernah pudar sampai kapan pun. Seorang ibu pastinya akan selalu memberikan yang terbaik buat anaknya, namun dia tidak pernah mengharap imbalan dalam bentuk apapun pada anaknya. Cuma seorang anak hanya bisa membalas semua kasih sayang ibu dengan mendoakannya setiap menit, bahkan jam. Dengan demikian kita perlu juga menghormati dan menghargai apa yang ibu berikan untuk kita, karena harapan ibu satu-satunya ingin menjadi kita sebagai anak yang terbaik.
Nah, buat kamu yang sedang merindukan Ibu. Maka berikut ini akan admin berikan kata kata kasih sayang terhadap ibu :
Nah, buat kamu yang sedang merindukan Ibu. Maka berikut ini akan admin berikan kata kata kasih sayang terhadap ibu :
Kasih sayangmu ibu begitu sempurna kepada anakmu, meskipun anakmu pernah menyakitimu, tapi kamu tak pernah membencinya..
Ibu…
Engkau adalah hal terindah yang pernah aku miliki.
Engkau pula yang aku banggakan dan ku sanjung-sanjung..
Aku bangga mempunyai seorang ibu sepertimu…
Engkau adalah hal terindah yang pernah aku miliki.
Engkau pula yang aku banggakan dan ku sanjung-sanjung..
Aku bangga mempunyai seorang ibu sepertimu…
Ibu..
Aku ingin sekali memelukmu sebagai tanda terima kasihku padamu ibu.
Yang sudah merawatku dengan penuh kasih sayang..
Aku ingin sekali memelukmu sebagai tanda terima kasihku padamu ibu.
Yang sudah merawatku dengan penuh kasih sayang..
Ya Allah berilah kekuatan dan kesehatan kepada ibuku dalam mengrjakan sesuatu hal..
Ibu, kamu tak pernah tau, bahwa senyum mu itu adalah surga kecil ku..
Ibu..
Namu akan selalu ada dalam sanubariku dan rasa kasih sayangmu akan slalu ku ingat sepanjang hidupku..
Namu akan selalu ada dalam sanubariku dan rasa kasih sayangmu akan slalu ku ingat sepanjang hidupku..
Indahnya dunia ini, bila melihat senyummu dan mengenang betapa besarnya cinta kasih kepada anak-anakmu..
Ibu adalah orang yang selalu kasih aku kekuatan hati dan semangat untuk jalani hari-hariku..
Ibu sebagai pelita dalam kegelapan dan penyejuk dalam kekeringan.. I love mom :*
Tak pernah mengharapkan balasan serta tak akan pernah terbalas sampai kapan pun, itulah kasih sayang dan jasa seorang ibu..
Ibu..
Hanya ucapan maaf yang dapat aku ucapkan padamu ketika kesalahan yang pernah aku perbuat.
Kamu memang wanita yang begitu hebat, ibuu
Hanya ucapan maaf yang dapat aku ucapkan padamu ketika kesalahan yang pernah aku perbuat.
Kamu memang wanita yang begitu hebat, ibuu
Meskipun kata kata kasar yang pernah aku ucapkan padamu, tapi kamu mampu memaafkan anakmu dengan ketulusan hati bersihmu itu.. Terima kasih ibu :*
Ibu..
Cinta kasih mu begitu besar, kepedulian mu begitu hebat dan keridhaan mu yang begitu aku inginkan..
Cinta kasih mu begitu besar, kepedulian mu begitu hebat dan keridhaan mu yang begitu aku inginkan..
Ibu ajarilah aku bagaimana caranya untuk ikhlas dan selalu tersenyum meskipun hati terluka, peluklah aku ibu karna hanya pelukanmu yang dapat menenangkan jiwaku..
Demikian Kata Kata kasih sayang terhadap ibu tercinta, semoga artikel diatas dapat bermanfaat buat anda sekalian. Jadikan kata kata kasih sayang ini sebagai intropeksi diri sendiri, jagalah ibumu selagi dia masih ada dan tetap hargai jasa-jasa ibumu, jangan lupa membahagiakannya untuk membalas semua jasa-jasanya..
(Posting by Dettyblt#)
Kamis, 23 November 2017
Proses Tahapan Pendaftaran dan Penerimaan Calon Panwas Distrik Kabupaten Lannny Jaya
Tiom-Panwaslu Kabupaten Lanny Jaya membuka kesempatan bagi warga negara untuk mendaftar calon anggota panwaslu distrik tanggal 16 s/d 20 November 2017.
Para calon anggota Panwaslu Distrik Se-Kabupaten Lanny Jaya saat mendaftarkan diri sebagai calon anggota Panwaslu Distrik di sekretariat Panwaslu Kabupaten Lanny Jaya, jl. Tiom-Melagineri Kampung Tepugi Tiom.
Pada tahap pendaftaran dan penerimaan calon anggota panwaslu distrik selama 4 hari dari tggl 16 s/d 20 November 2017, masih terdapat beberapa distrik yang belum mendaftar dan memenuhi kuota sehingga panwaslu Kabupaten Lanny Jaya memperpanjang waktu pendaftaran hingga 21-22 November 2017.
Dari akhir proses tahapan pendaftaran dan penerimaan calon anggota panwaslu distrik, panwaslu Kabupaten Lanny Jaya berhasil merekrut calon anggota panwaslu distrik sebanyak 360 orang dari 39 distrik yang ada di Kabupaten Lanny Jaya. 360 orang calon anggota panwaslu distrik tersebut panwaslu kabupaten Lanny Jaya akan melakukan proses tahapan penelitian administrasi berkas persyaratan calon anggota panwaslu distrik kemudian akan mengumumkan hasil penelitian berkas administrasi para calon anggota panwas distrik pada tanggal 23 November tahun 2017.(#detty)"
Jumat, 29 September 2017
Mentari Pagi Bersinar Dibalik Penderiaan
Oleh: Demianus Tabuni
“Suara Hati”
WISMA PELAJAR DAN MAHASISWA BALINGGA
WISMA PELAJAR DAN MAHASISWA BALINGGA
Siang dalam luka, merindu senja kian menghampiri ku berharap ada pelangi
mewarnai dan memberi cahaya peri di dalam lukisan kehidupan, terangi warna indah
dengan kehidupan yang bahagia kini aku rasakan, basuh lukaku dengan warna sahdu, aku merindunya seperti kumenanti
tetesan pertama air hujan yang jatuh ke tanah, basahi dan dinginkan api hatiku
yang terbakar cemburu derita dan dustaku.
Hidup tanpa bahagia seperti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah apa tujuanmu seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat tujuan dan maksud itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya kebahagiaan itu karunia sehingga bersyukurlah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sejak pertama kuderita, ada getar di hati
walau hanya sekejap. Saat saling mengenal telah membingkai kenangan manis.
Aku ingin dekat diriku dalam kehidupan yang bahagia. Sampai tak ada derita yang memisahkan. Sampai bercampur tetes air mata bahagia, sampai selamanya.
Aku ingin dekat diriku dalam kehidupan yang bahagia. Sampai tak ada derita yang memisahkan. Sampai bercampur tetes air mata bahagia, sampai selamanya.
Jangan pernah merasa sepi dalam
hidupmu, lupakanlah penderitaan yang lalu, kini pejamkanlah matamu dan bermimpilah dalam tidurmu. bangunlah esok pagi dengan senyuman yg indah seindah mentari pagi
yang bersinar di wayahku membawah kehidupan yang bahagia kini ku rasakan!
Perasaan kehidupan manusia, itu seperti bunga-bunga, ia akan tumbuh di setiap hati orang yang ingin di mengerti di setiap hati yang rindu di dampingi,
Kehidupan yang bahagia iu seperti seekor kupu-kupuyang indah dan tak mungkin di sentuh, tapi keindahanya dapat menjadikan sebuah taman yang menjenangkan hidup bahagia……!!!
Kehidupan yang bahagia iu seperti seekor kupu-kupuyang indah dan tak mungkin di sentuh, tapi keindahanya dapat menjadikan sebuah taman yang menjenangkan hidup bahagia……!!!
Syukurlah Tuhan kini aku bisa rasakanlah hidup yang indah tanpa penderitaan
yang duluhnya aku rasakan tetapi rasa hidupku dapat menjadi sebuah taman bunga
yang menjenangkan dalam hidupku………!!!
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung
halaman. Tinggalkan negerinya dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan
dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah
berjuang.
Aku melihat air menjadi
rusak karena diam tertahan.
Jika mengalir menjadi
jernih, jika tidak, kan keruh menggenang.
Singa jika tak tinggalkan
sarang tak akan dapat mangsa.
Anak panah jika tidak
tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya
tidak bergerak dan terus diam.
Tentu manusia bosan
padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan
tanah biasa sebelum digali dari tambang.
Kayu gaharu tak
ubahnya seperti kayu biasa Jika didalam hutan.
Apa karena merantau aku kehilangan keluarga? tidak,
aku akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan.
Mari berjuang!, manisnya hidup terasa setelah lelah
berjuang.
Semangat kawan,Karena
ada senyum yang masih menunggu kita di sisi bumi yang lain.
Salam Merantau!...........................By Detty Tabuni.....!!!
Biarkan Orang Lain dengan Pikirannya Sendiri..
Oleh: Demianus Tabuni
Kamu tidak bisa mengatur bagaimana
pendapat orang lain tentang kamu, bagaimana orang lain menghargai kamu,
termasuk bagaimana harapan orang lain tentang kamu. Banyak sekali anak muda
yang berusaha sangat keras agar semua orang menyukai dan menerimanya. Mereka
melakukan apa saja untuk menyenangkan orang lain.
Temen-temen perlu tahu kalo sebenernya
setiap orang itu mempunyai harapan kepada orang lain, namun seringkali harapan
tersebut bertentangan dengan kenyataan. Nah, terkadang saat kita mengetahui
bahwa ada orang yang kecewa kepada diri kita, maka kita akan merasa sangat
sedih dan terlalu banyak berpikir tentang hal itu sehingga bisa menimbulkan
stress. Padahal kita tidak mempunyai kekuatan untuk mengontrol pikiran orang
lain.
Untuk beberapa kasus, seseorang akan
membuat kebohongan agar dia diterima oleh teman sebayanya. Ketika kebohongan
itu diketahui, maka ia akan membuat kebohongan lainnya. Apakah rasanya
nyaman jika kita hidup dari kebohongan yang satu dengan yang lainnya?
Beberapa hal yang perlu temen-temen
ketahui mengenai klarifikasi antara harapan dan kenyataan mengenai diri kita:
- Coba kamu menuliskan sifat-sifat kamu lalu kamu juga minta teman dekatmu kamu menuliskan opini mereka tentang kamu. Jika kamu lihat ada perbedaan, kamu diskusikan apa yang menurut kamu benar dan apa yang menurut teman kamu benar. Selanjutnya, kamu bisa memutuskan apakah pendapat teman kamu itu benar atau kalau memang tidak kamu bisa mengklarifikasinya (menjelaskan kepada mereka apa yang kamu pikirkan dan memberikan alasan mengapa pendapat mereka itu tidak tepat).
- Setelah kamu melihat beberapa perbedaan yang mungkin ada antara pendapatmu dan pikiran temanmu, maka kamu tinggal memutuskan apa yang menurut kamu baik. Kamu tidak harus selalu menerima masukkan dari teman kamu, sekedar kamu tahu aja sehingga kamu bisa menanggapi kalau hal itu terjadi lagi. Namun seringkali pendapat teman dekat sangat penting karena biasanya mereka menyadari apa yang kamu tidak sadari.
Nah, setelah semuanya telah menjadi jelas,
kamu percaya diri saja bahwa memang terkadang ada sikap atau sifat kamu yang
secara tidak sadar membangun harapan-harapan orang lain terhadap kamu. Itu
tidak salah! Tidak semua orang harus mengerti kamu, selama orang-orang
terdekatmu mengerti kamu maka kamu tidak perlu takut kalau banyak orang yang
memiliki harapan yang lebih atau merasa kecewa kepada kamu.
Label: Embung Trikora
"Embung Trikora"
Kamis, 21 September 2017
Mengenal Mambruk, Burung Endemik asal Papua
Mambruk victoria (Goura victoria). Burung ini memiliki jambul berbentuk kipas yang unik pada bagian kepalanya. Detty-blt
Cuaca tampak cerah saat saya bersama beberapa warga lokal memasuki kawasan hutan di Biak. Baru saja masuk sekitar 200 meter ke dalam hutan, suara burung bersahutan. Siulan burung siang atau teriakan burung nuri pun terdengar ramai. “Seperti berada di taman burung saja,” pikir saya.
Cuaca tampak cerah saat saya bersama beberapa warga lokal memasuki kawasan hutan di Biak. Baru saja masuk sekitar 200 meter ke dalam hutan, suara burung bersahutan. Siulan burung siang atau teriakan burung nuri pun terdengar ramai. “Seperti berada di taman burung saja,” pikir saya.
Konon, jumlah ini sudah jauh berkurang dari beberapa dasawarsa lalu.
“Ini sudah kurang. Dulu sebelum ada perusahaan kayu masuk, tebang pohon besar. Lebih ramai lagi,” kata Sefnat Rejauw warga lokal yang menemani saya.
Secara umum luas kawasan hutan di Biak Numfor mencapai 206.000 hektar, dimana 58 persen adalah kawasan hutan lindung dan 42 persen hutan produksi. Vegetasi hutannya cukup beragam. Dan salah satu satwa yang menjadi ikon Biak adalah burung mambruk.
Mambruk adalah burung besar dengan warna yang tak begitu mencolok. didominasi warna abu-abu dengan kaki bersisik seperti ayam. Burung ini hanya memiliki tiga ruas jari kaki. Suaranya pun seperti tertahan di dalam tenggorokan; bruk bruk bruk… dengan nada panjang.
Mohammad Irham peneliti burung dari Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) dalam korespondensi emailnya menjelaskan jika mambruk (Goura sp.) merupakan anggota dari familiyColumbidae atau kelompok merpati-merpatian. Secara umum sebarannya berada di seluruh pulau Papua (Indonesia dan Papua New Guinea), tidak termasuk pulau-pulau kecil. Kecuali di Kepulauan Raja Ampat, Yapen dan Biak.
Mambruk juga merupakan satu-satunya jenis merpati yang berukuran besar (58-79 cm). Burung ini sangat cantik dengan hiasan mahkotanya, mata merah dengan ‘topeng’ hitam serta bulunya yang berwarna abu-abu dan maron pada sayap. Dan secara ekologi, jenis ini hanya mendiami wilayah Papua (Indonesia dan PNG).
Mambruk berkembang biak dengan cara bertelur. Setiap betina akan menghasilkan satu telur. Pada masa lalu, mambruk di Biak diburu warga untuk dijadikan makanan. Atau ditangkap untuk dipelihara.
Menurut Sefnat, daging mambruk seperti merpati dan empuk. “Di makan enak juga. Tapi, orang-orang sudah larang tangkap, jadi kita tidak tangkap lagi,” katanya.
Di Biak, sebelum ada pembatasan dan larangan menangkap burung tertentu warga mencari sarang mambruk di dalam hutan. Jika menemukan anakannya, maka akan lebih mudah dipelihara.
“Seperti ayam itu kalau jinak. Jadi bisa di lepas di pekarangan saja. Terbang juga tidak kuat,” kata Yosep warga Biak lainnya.
Di Indonesia, ada tiga jenis mambruk, pertama mambruk ubiaat (Goura cristata), mambruk victoria (Goura victoria) dan mambruk selatan (Goura scheepmakeri). Saya pun sempat melihat langsung dua jenis ini di taman burung Biak, masing-masing victoria dan ubiaat.
Sementara untuk membedakan kelamin masing-masing individu, agak sulit jika hanya melihat penampakan morfologi luar. Melainkan harus dengan DNA sexing atau dibedah.
Mambruk ubiaat tak begitu besar. Mahkota di kepalanya berwarna abu-abu dan tak memiliki variasi lain. Sementara mambruk victoria, pada ujung mahkota seperti kipas dan memiliki ornamen. Sementara untuk rentang usia setiap individu mambruk di alam hingga kini belum ada data.
Namun, Menurut Mohammad Ihram, mambruk yang hidup dalam fasilitas buatan, seperti kebun binatang dapat mencapai 35 tahun atau lebih. Sebagai contoh, untuk jenis mambruk victoria di Rotterdam Zoo tercatat sampai usia 35 tahun. Beberapa pemelihara di Indonesia melaporkan memiliki burung ini lebih dari 40 tahun.
Tingginya permintaan di pasar dan pesatnya pembukaan habitat untuk pembangunan kegiatan logging dan perburuan, membuat keberadaan keberadaan mambruk di alam cenderung menurun setiap tahun. Sayangnya, data perkiraan jumlah populasi mambruk saat ini belum tersedia jelas Mohammad Ihram dalam lajutan emailnya.
Burung Mambruk Victoria adalah sebagai Burung Kebanggaan Bangsa West Papua di pakai sebagai lambang Negara West Papua.
Alam Papua memang luar biasa. Selama memasuki hutan Biak selama empat hari, rasanya sulit menulis semua kekaguman itu. Namun jika hutan habis maka kekayaan alam termasuk burung-burung yang ada akan hanya tinggal cerita saja. Semoga lestari.
Langganan:
Postingan (Atom)